Dompet Dhuafa Bagikan THR Untuk 100 Guru Mengaji di Pelosok Banten
SERANG – Di tengah kesulitan ekonomi akibat wabah covid-19 yang menghantam hampir semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah, Dompet Dhuafa Banten terus bergerak untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
Hari Minggu (17/5/2020) kemarin, 100 guru ngaji di pelosok Banten mendapatkan THR sejumlah Rp 30 Juta yang dibagi di 4 kabupaten dan kota yakni Lebak, Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Guru ngaji tidak terlalu menjadi sorotan media dan masyarakat sebagai pihak yang ikut terdampak secara ekonomi akibat wabah ini. Padahal mereka adalah garda terdepan yang mengajari tata cara ibadah dan mengaji bagi anak-anak sejak dini.
Wabah Covid-19 ini berdampak ke semua kalangan, banyak diantara mereka yang berprofesi sebagai guru honorer, guru madrasah, pedagang warung kelontong, buruh tani, petani, hingga penyadap pohon karet yang sangat terdampak secara ekonomi. Di wilayah Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang misalnya, padi hasil panen para petani banyak tidak terserap, sehingga harga gabah kering yang biasanya ada di kisaran Rp.480.000/Kwintal sekarang hanya Rp.380.000/Kwintal, itupun sangat sulit untuk menemukan pembeli.
“Kami harapkan dengan adanya THR ini para guru ngaji sebagai garda terdepan pencetak generasi islami masa depan dapat sedikit terbantu sebagai bekal untuk menyambut hari raya idul fitri,” ujar Mokhlas Pidono, pimpinan cabang Dompet Dhuafa Banten.
Guru ngaji yang mendapat THR ini tersebar di 100 kampung di 4 kabupaten di Provinsi Banten. Program THR untuk 100 guru ngaji ini merupakan kelanjutan dari Program Maghrib Mengaji di 100 Kampung yang digagas oleh Dompet Dhuafa Banten sejak 2019 lalu.
“Terimakasih untuk donatur dan Dompet Dhuafa Banten yang telah memberikan program THR ini, Alhamdulillah cukup meringankan jelang lebaran, semoga berkah untuk semua”, ujar ustadz Mad Tarip, guru mengaji sekaligus guru madrasah Diniyah di kampung Cibitung, Munjul, Pandeglang. (*/Red/Rizal)