10 Janji Kampanye Bagian Dari Visi Besar Helldy-Sanuji Untuk Cilegon

KPU Cilegon Coblos

CILEGON – Dinilai tak memuat berbagai aspek yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat Cilegon, Wakil Walikota Cilegon terpilih Sanuji Pentamarta mengungkapkan program yang telah disusun oleh Paslon Helldy Agustian – Sanuji Pentamarta lengkap.

“Program kita lengkap, 10 janji kampanye itu bagian dari puluhan program,” jelasnya kepada wartawan, Senin (4/01/2021).

Meski demikian, Sanuji Pentamarta tetap membuka ruang-ruang partisipasi publik dalam memberikan aspirasi, keluhan dan usulan untuk kepemimpinan Helldy – Sanuji.

“Insya Allah aspirasi, keluhan, dan usulan warga Cilegon akan kita programkan,” jelasnya.

Perlu diketahui, 10 janji kampanye Helldy Sanuji yakni, penyerapan 25.000 tenaga kerja, pembangunan 43 ruang terbuka publik (alun-alun kelurahan), 5.000 beasiswa full sarjana, pembangunan 8 Puskesmas dengan fasilitas utilitas dan SDM yang handal, dan pembangunan fasilitas hobby dan komunitas.

Kemudian, pemberian honor RT dan RW sebesar Rp 1 juta per bulan, 25 persen kenaikan tunjangan kinerja daerah ASN, 50 persen kenaikan honor guru honorer dan madrasah, pemberian Rp 10 juta per tahun dana stimulan operasional DKM dan Rp 100 juta per tahun dana lingkungan RW.

Yang merupakan bagian dari visi dan misi serta program Helldy- Sanuji yang sudah dilaunching beberapa bulan lalu. Dimana, visi Helldy-Sanuji adalah Cilegon baru, modern, dan bermartabat; sedangkan misinya menyangkut perbaikan di bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan masyarakat berperadaban.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cilegon Reno Yanuar menilai, beberapa hal mendesak tidak tercantum dalam 10 janji kampanye Helldy – Sanuji seperti, pemerataan pendidikan dengan contoh kelanjutan pembangunan Sekolah Negeri di tiap Kecamatan. Lalu, program dalam penanggulangan banjir, semisal berupa pembangunan tandon, ataupun aliran irigasi yang mengatur dari hulu hingga hilir.

“Tandon ini kok gak ada, bagaimana dapat mengentaskan masalah banjir. Atau kita liat jalan utama dari Grogol sampai Merak disitu gak ada drainase,” jelasnya.

Sehingga ia memilih menjadi oposisi, baik untuk mengawal janji-janji kampanye, ataupun mendorong kepentingan rakyat seperti penanggulangan banjir, kesehatan, pendidikan dan persoalan yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Kenapa pemerataan pendidikan, lalu modernisasi pasar tradisional dan kualitas kesehatan tidak tercantum. Maka insyaallah jalan oposisi dipilih untuk menyeimbangkan program Pemerintah yang adil dan merata,” pungkasnya. (*/A.Laksono).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien