Kemacetan Pintu Tol Cilegon Timur, Ternyata Masuk Wilayah Kabupaten dan Polresta Serang Kota
CILEGON – Siapa yang tak kenal Pintu Tol Cilegon Timur? Gerbang tol ini jadi salah satu akses utama keluar masuk ke Kota Cilegon sekaligus jalur penghubung penting ke wilayah Kabupaten Serang.
Belakangan, kawasan di sekitar pintu tol itu kembali jadi sorotan. Volume kendaraan yang melintas meningkat tajam, terutama pada jam sibuk, membuat area tersebut sering macet panjang.
Kondisi makin rumit karena di depan pintu tol terdapat simpang tiga yang juga menjadi jalur utama menuju Bojonegara, wilayah yang dikenal sebagai pusat industri maritim dan pertambangan.
Selain bis yang suka berhenti menaikan dan menurunkan penumpang, arus kendaraan berat dan over tonase dari dan menuju arah itu menambah padat lalu lintas di kawasan pintu tol.
“Pasca ditutup tambang di Parung Panjang, truk-truk tambang lari ke Bojonegara semua. Jadi tambah macet aja di sini,” keluh Kojel, seorang mahasiswa yang saban hari bolak-balik Serang Cilegon naik bis, Selasa, (4/11/2025).
Padahal, banyak pengguna jalan mengira kawasan itu masuk wilayah hukum Kota Cilegon. Faktanya, secara administratif, Pintu Tol Cilegon Timur dan jalan di depannya berada di wilayah Kabupaten Serang dan masuk wilayah hukum Polresta Serang.
Perbedaan wilayah ini kerap membuat masyarakat bingung, terutama saat terjadi kemacetan, kecelakaan, atau penertiban lalu lintas. Warga tak tahu pasti pihak mana yang berwenang turun tangan.
“Yang ribet tuh kalau ada masalah di sini, kadang Cilegon yang disalahin, padahal ini udah masuk Serang,” tambah Kojel sambil tersenyum kecut.
Kabar bahwa Gubernur Banten Andra Soni akan melakukan inspeksi ke kawasan tersebut sempat membangkitkan harapan dirinya dan mungkin warga lainnya.
Mereka berharap pemerintah provinsi bisa menertibkan lalu lintas dan mengurai kemacetan yang kian parah diarea perbatasan tersebut.
Namun, harapan itu pupus begitu rombongan Gubernur hanya melakukan sidak di area parkir milik PT SMI, bukan di titik kemacetan yang sesungguhnya. Dirinya yang sudah menunggu pun kecewa.
“Mau gimana lagi, rombongannya lebih senang cek lokasi di sana. Padahal saya udah nungguin dari sore,” ujar Kojel dengan nada lemas.
Kini, masyarakat berharap ada koordinasi yang lebih jelas antara Pemkab Serang, Pemkot Cilegon, dan pihak kepolisian untuk menata kawasan Pintu Tol Cilegon Timur agar tidak terus menjadi langganan macet setiap hari.***

