Media Pembelajaran : Peningkatan Proses Pembelajaran
Oleh : M. Asholahudin, M.Pd (Guru SMP 6 Cilegon dan Mahasiswa S3 Pendidikan Untirta)
Dinamika dan perkembangan media pembelajaran melalui proses dan waktu yang cukup panjang. Keberadaan media dalam pembelajaran berkembang seiring perkembangan pendekatan pembelajaran, perkembangan teknologi, dan perkembangan pola hidup masyarakat.
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu guru dan siswa dalam memah ami materi pembelajaran. Ketepatan memilih media pembelajaran merupakan faktor utama dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran. Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Masing-masing media pembelajaran juga memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Ada media tradisional, ada juga yang modern, ada media proyeksi, ada juga media nonproyeksi, ada media visual, media audio, media kinestetik, serta jenis lainnya.
Menurut Hidayat (2019 :114) Kata media berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah berasal dari bentuk Jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim atau sumber pesan (sender/source) ke penerima pesan (receiver), sedangkan arti secara terminologi, istilah media adalah dapat diartikan dengan berbagai versi oleh para pakar pendidikan.
Menurut Arsyad (2014: 3) pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi atau verbal.
Media menurut AECT (Assosiation for Educational Technology) mengatakan bahwa media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan menurut Blake, media adalah medium yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan.
Menurut Helmawati (2019: 63) pembelajaran berawal dari kata dasar belajar. Dalam kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, kata belajar berarti berusaha, berlatih untuk mendapatkan pengetahuan, sementara menurut Hintzman menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia tersebut.
Menurut Syarif (2019:8) pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur, manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Musfiqon (2012:28) memberikan definisi tentang media pembelajaran adalah alat bantu yang befungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal. Materi pembelajaran akan lebih mudah dan jelas jika dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Maka, media pembelajaran tidak untuk menjelaskan keseluruhan materi pelajaran, tetapi sebagian yang belum jelas saja. Pengertian media pembelajaran juga yaitu sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pmebelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, menurut Arsyad (2014:67) seorang pengajar memilih salah satu dalam pembelajarannya di suatu kelas atas dasar pertimbangan sebagai berikut :
- Seorang guru merasa sudah akrab dengan media tersebut.
- Seorang guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
- Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Menurut Hamalik dalam Musfiqon (2012:30), ada beberapa ciri media pembelajaran, diantaranya adalah :
- Media pembelajaran identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “ raga” artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera.
- Tekanan utama terletak pada benda-benda atau sesuatu yang dapat dilihat dan bisa didengar.
- Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dengan pengajaran antara siswa dan guru.
- Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam atau di luar kelas.
- Media pembelajaran merupakan suatu perantara (media) dan digunakan dalam rangka mendidik.
- Media pembelajaran mengandung aspek-aspek sebabagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.
Menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad (2014:20-21) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks mata pelajaran.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Menurut Suryani (2019:14) manfaat media pembelajaran bagi guru adalah :
- Membantu menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar.
- Memiliki pedoman, arah, dan urutan pengajaran yang sistematis.
- Membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian materi pelajaran.
- Membantu menyajikan materi lebih konkret, terutama materi pelajaran yang abstrak, seperti matematika, fisika dan lain-lain.
- Memiliki variasi metode dan media yang digunakan agar pembelajaran tidak membosankan.
- Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan.
- Membantu efisiensi waktu dengan menyajikan inti informasi secara sistematik dan mudah disampaikan.
- Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
Sedangkan manfaat media pembelajaran bagi siswa diantaranya :
- Merangsang rasa ingin tahu untuk belajar.
- Memotivasi siswa untuk belajar baik di kelas maupun mandiri.
- Memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disajikan secara sistematis melalui media.
- Memberikan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga lebih fokus pada pembelajaran.
- Memberikan siswa kesadaran memilih media pembelajaran terbaik untuk belajar melalui variasi media yang disajikan.
media pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam proses pembelajaran dengan melihat tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, media disesuaikan dengan materi pembelajaran dan juga disesuaikan dengan minat, kondisi dan kebutuhan siswa, media juga dilaksanakan dengan efisiensi dan efektif, serta disesuaikan dengan kemampuan guru yang mengajar, maka akan meningkatkan proses pembelajaran di dalam kelas lebih menarik dan efektif sehingga menghasilkan hasil belajar siswa juga meningkat. (***)