Pilkada Tinggal Menghitung Hari, Sudahkah Punya Pilihan?
Penulis: Taufik Hidayatullah
Setiap warga bangsa akan menapaki Pilkada di daerahnya masing-masing baik itu pemilihan Gubernur, Bupati ataupun Wali Kota.
Warga Indonesia dari berbagai macam kelompok maupun golongan hendaknya sadar akan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak yang mumpuni bukan berdasarkan serangan fajar dalam bentuk apapun.
Torehan prestasi para calon pemimpin penting untuk ditelisik.
Bahkan penulis menggaris bawahi tiga unsur yang mesti diperhatikan yaitu etikabilitas, intelektualitas baru lalu kemudian kita uji elektabilitas calon pemimpin tersebut.
Pertama, etikabilitas pemimpin tersebut pernahkah tersandung kasus Korupsi misalnya, atau pernahkan terlibat kasus judi online dan sebagainya.
Kedua, intelektualitas calon pemimpin tersebut relevankah gagasannya dalam membangun daerahnya, mengerti permasalahan daerah dan punya solusi kah dalam menjawab permasalahan tersebut.
Ketiga elektabilitas pemimpin tersebut, di poin ketiga ini merupakan point terakhir dan bersifat dinamis dikarenakan mudah saja bagi para timses untuk mengenalkan jagoannya lewat etikabilitas dan intelektualitasnya.
Itulah tiga hal penting yang mesti jadi acuan dalam hari pencoblosan nanti dan jangan sampai kita justru memilih calon pemimpin layaknya membeli kucing dalam karung.
Pentingnya Pilkada 2024 ini menjadikan Presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto menetapkan tanggal 27 November 2024 sebagai hari libur nasional sehingga tidak alasan bagi warga Indonesia untuk tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Setiap warga Indonesia berhak memilih dengan bebas, merdeka dan tanpa tekanan dari pihak manapun, siapapun pemimpin yang terpilih nantinya tak perlu kita bertikai.
Dikarenakan sejatinya inilah pesta rakyat yang sesungguhnya.
Masa depan daerah nantinya kita tentukan lewat bilik suara tanggal 27 November 2024 nanti.
Dinamika sosial masyarakat Indonesia sedang menyaring calon yang dijagokannya masing-masing.
Kerukunan, keamanan serta solidaritas mesti terus dijaga. Berbeda pilihan itu hal biasa.
Mari rajut pilkada ini dengan sejuk dan beretika.
Bagi para timses Paslon semoga diberikan kelancaran dan tak perlu ada kekerasan dalam bentuk apapun sehingga pasca pilkada tak ada yang menyisakan dendam satu dan lainya. Wallahualam. ***