Haji Mumu: Ini Tahun Terakhir Wisuda STIE dan STIKOM Al-Khairiyah

CILEGON – Kampus Al-Khairiyah menyelenggarakan wisuda secara luring pada era pandemi covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membagi 6 sesi dalam dua hari pelaksaan. Prosesi sidang senat terbuka yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Al-Khairiyah hanya diisi oleh wisudawan, panitia dan tamu undangan.

“Semuanya wajib mengikuti protokol kesehatan dengan mencuci tangan, cek suhu dan mengenakan masker. Tempat duduk pun disusun berjarak,” kata Ketua Panitia Wisuda Yayasan Al-Khairiyah Citangkil, Dr Tata Rustandi, Selasa (22/12/2020).

Ia juga mengatakan Wisuda sebagai momentum sakral bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah, jadi tetap dilaksanakan sesuai keinginan wisudawan dengan cara yang berbeda sesuai protokol kesehatan yang ketat dengan membagi 6 sesi, yang setiap sesi diikuti tak lebih dari 50 wisudawan.

“Prosesesi acara pun dilaksanakan dengan cepat. Sementara yang mengantar wisudawan cukup dua orang, yaitu orang tua, suami atau istri dan hanya bisa melihat dari layar LED di luar gedung,” kata Tata.

Dinkes Nataru

Disebutkan Tata, di tahun wisuda tahun ini diikuti oleh wisudawan yang terdiri dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) berjumah 149 orang, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) berjumlah 44 orang dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) berjumlah 87 orang.

Ketua Yayasan Al-khairiyah Citangkil Haji Ali Mujahidin berpesan, sarjana sebagai awal menjalani kehidupan yang nyata, penuh dengan tantantang dan ujian kehidupan. Diharapkan para sarjana bisa mengaplikasikan keilmuan di masyarakat dengan tetap mengedepankan adab dan asas manfaat.

“Oleh karena itu, kami berpesan jangan puas jadi sarjana saja, tapi berjuanglah, bekerja keraslah untuk mengembangkan pendidikan dan kemampuan dalam menjawab tantangan kebutuhan zaman, yaitu revolusi industri 4.0,” kata Haji Mumu dalam menyampaikan sambutan.

Dalam al-quran tidak menyebutkan ada orang yang pinter, kuat dan hebat, tapi di dalam al-quran disebutkan ada orang muflihun, yaitu orang yang beruntung. Maka Jadilah sarjana yang bersyukur dan bertaqwa, hormati guru, dosen, dan jangan menyakiti hati orang tua kalian, Insyallah menjadi sarjana yang muflihun.

“Tahun ini menjadi momen wisuda terakhir bagi STIE dan STIKom Al-Khairiyah, Insyallah dimudahkan jalannya menuju Universitas Al-Khairiyah. Yang bisa memberi banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan,” kata Haji Mumu. (*/A.Laksono)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien