Desak Hentikan Proyek Geothermal, Warga Padarincang Akan Longmarch ke Jakarta

SERANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Civics Banten Jaya (HMCB) menggelar diskusi khusus mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Padarincang di halaman kampus Unbaja, Selasa (16/7/2019).

Kegiatan diskusi ini sebagai bentuk penolakan terhadap proses pembangunan geothermal atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang terletak di Kampung Wangun, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Diskusi tersebut dihadiri oleh tiga pemateri yang aktif dalam penolakan Geothermal di Padarincang, seperti Nurhendra Wibowo, Rohman, dan Bowo Haksa.

Nurhendra Wibowo, salah satu aktivis lingkungan mengatakan, kegiatan diskusi ini akan dilakukan di setiap kampus yang ada di Provinsi Banten. Sebagai upaya untuk menyatukan dan menjadikan issue bersama di setiap elemen mahasiswa.

“Ini adalah kegiatan diskusi roadshow dari kami ke setiap kampus yang berada di Provinsi Banten, kemarin sudah di Universitas Bina Bangsa, sekarang di Universitas Banten Jaya, dan kedepan akan digelar di UIN SMH Banten guna menyatukan issue di setiap elemen mahasiswa sehingga menjadi issue bersama,” tuturnya.

Nurhendra berharap, penolakan terhadap Geothermal yang masih dilakukan olehnya bersama masyarakat Padarincang bisa menjadi issue nasional. Menurutnya kedepan dirinya bersama masyarakat Padarincang akan mengadakan Longmarch ke Kementerian ESDM untuk menyampaikan aspirasinya.

“Harapan ke depan ini juga bisa menjadi issue nasional. Kedepan kita akan mengadakan Longmarch ke Kementrian ESDM bersama masyarakat Padarincang untuk menyampaikan aspirasi kita langsung ke pusat,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Himpunan Mahasiswa Civics Banten Jaya (HMCB) Nibras Sohwatul Islam mengatakan, pihaknya akan ikut bergabung bersama masyarakat Padarincang dalam menolak proyek Geothermal tersebut.

“Kita akan bergabung bersama masyarakat, untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat sehingga proyek Geothermal ini bisa dihentikan,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, pada tanggal 1 Juli 2019, masyarakat Padarincang melakukan aksi pemblokiran akses jalan ke lokasi pembangunan PLTPB. (*/Qih)

BantenGeothermalPadarincangSerang
Comments (0)
Add Comment