Kembangkan Buah Manggis, Pemkab Lebak Gandeng Pakar Universitas Padjadjaran

 

LEBAK – Universitas Padjadjaran dipercaya Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, untuk membantu pengembangan berbagai potensi kewilayahan di Lebak.

Kerja sama tersebut mencakup pengembangan budi daya manggis dan konservasi kawasan hulu sungai, hingga pelatihan digital marketing.

Koordinator pakar Unpad Prof. Dr.sc.agr. Agung Karuniawan, menjelaskan, penanaman manggis diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani sehingga mampu menekan angka kemiskinan.

Pemilihan komoditas manggis sendiri didasarkan atas kondisi alam yang ada di Lebak. Dilihat dari kontur wilayah, Lebak memiliki kawasan hulu sungai (upland).

Daerah ini sangat rentan terjadi kerusakan secara komprehensif, sehingga diperlukan upaya konservasi yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat sengkedan untuk meningkatkan proses infiltrasi yang lebih.

Hal ini membuka peluang tanaman keras seperti manggis mendapat resapan air lebih baik. Selain itu, belum optimalnya pemanfaatan lahan mengakibatkan produktivitas petani dan pekebun juga menjadi belum optimal, sehingga belum mampu menghadapi permasalahan pangan.

Karena itu, pengembangan budi daya manggis di Lebak ini diharapkan dapat mendukung penciptaan swasembada pangan di Indonesia.

Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian tersebut, prospek pengembangan manggis di Lebak sangat bagus asalkan ditata dengan baik.

Penataan tersebut dimulai dari intensifikasi manggis rakyat yang ada dengan melakukan pembinaan berkelanjutan terkait budi daya, sampai dengan pasca panennya.

Untuk mendukung program tersebut, diperlukan program konservasi sekaligus sebagai pemberdayaan masyarakat berupa pengembangan kawasan taman kebumian (geopark).

Pengembangan geopark ini mengusung keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keanekaragaman budaya.

“Diharapkan dengan konsep tersebut diharapkan penanaman manggis sebagai bagian dari biodiversitas bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani dan menekan angka kemiskinan,” kata Prof. Agung dikutip dari laman resmi Unpad, Sabtu, (31/12/2022).

Implementasi kerja sama tersebut melibatkan sejumlah pakar Unpad dari berbagai fakultas, yaitu: Fakultas Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Prof. Agung menjelaskan, di sektor bisnis, selain menggelar pelatihan digital marketing, tim pakar Unpad juga sedang mempersiapkan temu bisnis untuk mempertemukan para pemangku kepentingan, mulai dari petani, dinas terkait, pedagang, eksportir, hingga sektor perbankan.

“Pertemuan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan kepastian pasar manggis, baik buah segar untuk pasar lokal dan ekspor, juga produk olahan berbasis buah manggis,” kata Prof. Agung.

Kerja sama tersebut tertuang dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Lebak Rahmat Yuniar dengan Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad Prof. Mega Fatimah Rosana di Kantor Dinas Pertanian, Lebak, sejak Juli 2022 lalu dan program ini sudah berjalan mulai Agustus 2022. (*/Red)

Comments (0)
Add Comment