Kinerja Positif Krakatau Steel, Melalui Efisiensi Pengurangan Karyawan Hingga 62% di Akhir 2021
JAKARTA – Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim mengatakan perseroan bakal terus mengurangi jumlah pegawai hingga nanti akhirnya berjumlah 2.500 orang pada akhir tahun ini.
“Idealnya 2.500 (pegawai), yang akan dipenuhi di akhir Desember 2021,” ujar Silmy, Sabtu, 25 September 2021. Ia mengatakan perseroan telah memulai program pengurangan pegawai sejak 2019.
Sampai saat ini, perseroan telah mengurangi jumlah karyawan hingga 62 persen menjadi 2.929 orang dari sebelumnya 7.710 orang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan organisasi dan regenerasi karyawan yang saat ini lebih banyak didominasi oleh karyawan muda, sehingga kinerja menjadi lebih produktif.
Pengurangan karyawan dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah pensiun dipercepat, spin off divisi agar bisa menjadi profit center dari sebelumnya cost center. Selain itu, perseroan juga tidak memperpanjang masa kontrak pegawai.
“Juga tidak memperpanjang masa kontrak,” kata Silmy.
Selain itu, perseroan juga tidak mengganti pegawai yang masuk usia pensiun.
Silmy Karim menyebutkan perusahaan kini mengembangkan pemimpin-pemimpin muda potensial di setiap unit dan direksi baik di induk maupun anak usaha.
“Krakatau Steel pun melakukan perampingan jumlah karyawan hingga 62 persen dari jumlah karyawan 7.710 orang menjadi saat ini 2.929 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 24 September 2021.
Per Agustus 2021, kata Silmy, Krakatau Steel telah menekan kembali fixed cost hingga 16 persen dan variable cost hingga 8 persen. Langkah efisiensi ini meneruskan penghematan yang sudah dilakukan di tahun 2020 dengan penurunan biaya operasional hingga 41 persen.
Silmy menjelaskan, dari sisi transformasi, produsen baja pelat merah ini telah mengubah budaya kerja menjadi performance culture sehingga proses kerja menjadi lebih lincah dan lebih cepat.
“Sesuai dengan visi misi baru kami, saat ini Krakatau Steel lebih kompetitif, untung, dan terpercaya,” katanya.
Hingga akhir bulan lalu itu pula, perusahaan berkode saham KRAS tersebut terus mencatatkan tren peningkatan kinerja positif dengan meraup laba bersih Rp 800 miliar. Besar laba bersih itu melonjak 54 persen dari realisasi periode yang sama pada tahun 2020 lalu sebesar Rp 362,5 miliar.
Tak hanya itu, produktivitas Krakatau Steel hingga Agustus 2021 juga meningkat. Penjualan produk naik 31 persen menjadi 1,279 juta ton ketimbang periode serupa tahun lalu 2020 sebesar 980.000 ton.
Adapun dari sisi produksi Krakatau Steel mencapai 1,307 juta ton hingga Agustus 2021. Angka itu naik 45 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2020 yang sebesar 900.000 ton. (*/Tempo)