Krakatau Steel Siap Dukung Investasi Mobil Listrik

Dprd ied

JAKARTA – Melihat perkembangan investasi mobil listrik di Indonesia, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengaku siap mendukung perubahan kendaraan bermotor ke arah yang lebih baik.

Terlebih pihaknya saat ini memiliki kapasitas bahan baku untuk kendaraan hingga 500 ribu ton. “Kapasitas untuk kendaraan kita ada 500 ribu ton. Itu semua dialokasikan untuk kendaraan. Yang kita antisipasi sebenarnya kapan mobil listrik diproduksi di indonesia, ” kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim saat webinar dengan BRI Danareksa Sekuritas, ditulis Jumat, (29/1/2021).

Tak hanya itu, Silmy juga menyebut, kemungkinan besar produksi kendaraan listrik di Indonesia baru akan terjadi 2 hingga 3 tahun ke depan.

Oleh karena itu pihaknya sudah mempersiapkan diri terkait hal ini. “Kita juga mengantisipasi ada satu fasilitas yang sudah dipersiapkan dan dilengkapi. Tentu kita sangat siap menyambut mobil listrik,” ujarnya.

Meski demikian, emiten dengan kode KRAS ini menegaskan bila pembangunan pabrik mobil listrik merupakan hal yang paling utama. Setelah pembangunan ini terjadi, beberapa perseroan baru bisa mengalokasikan dukungannya terkait investasi ini.

“Yang ditunggu sekarang adalah waktu dibangung pabrik mobil listrik. Kalau itu jadi kita tinggal alokasikan ke sana. Karena komponen mobil listrik itu lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional,” tutur dia.

dprd tangsel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. terus mengkaji dua anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

“Ada dua tahun ini, calon kuatnya yaitu KTI atau Krakatau Bandar Samudera,” kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim saat webinar dengan BRI Danareksa Sekuritas, Kamis, 28 Januari 2021.

Saat disinggung anak usaha mana yang akan lebih dulu initial public offering (IPO), perseroan dengan kode KRAS ini menyebut KTI kemungkinan besar akan melantai pada 2021.

“Yang sudah lebih dulu diskusi dengan kementrian BUMN adalah KTI. Jadi minggu lalu kita ada diskusi walaupun sangat singkat dan belum mengerucut arahnya, tapi KTI duluan,” ujarnya.

Selain itu Silmy menegaskan KTI merupakan anak usaha yang paling siap saat ini. “Menurut saya KTI sangat sangat siap untuk IPO. KBS juga siap tapi KTI lebih menarik karena profitabilitynya sangat baik,” tutur dia.

Silmy juga menyebut, KBS akan melakukan akusisi secara internal. Hal itu membuat KTI memiliki peluang lebih besar untuk IPO pada 2021.

“KBS masih akan ada akusisi di internal, jadi memang itu sekaligus sebagai kesiapan. Tapi tak menutup kemungkinan KBS di tahun 2021. Cuma yang kita dorong saaat ini KTI,” ujar dia. (*/Liputan6)

Golkat ied