Terkait Insiden Bendungan Cikoncang, Balawista Minta Pemkab Pandeglang Tanggung Jawab

Sankyu

PANDEGLANG – Sedang berwisata saat cuaca sedang hujan, sebuah perahu berisikan 28 orang tenggelam di Bendungan Cikoncang yang merupakan pembatas antara wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang atau tepatnya di Kampung Kubang Pancal, Desa Cikadongdong Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (25/10/2020) siang.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.12 WIB. Dilaporkan tiga orang meninggal dunia. Sementara puluhan korban lainnya berhasil diselamatkan.

“Saat naik belum hujan deras, masih gerimis. Kayaknya pas hujan deras, mau putar balik. Tapi ga tau kebaliknya karena nikung tajam atau gimana, gak tau disitu ada tunggul (pangkal pohon) juga katanya. Soalnya yang bawa perahu juga gak bisa dimintai informasi, dia juga kelelahan,” tutur Juned di Lokasi, Minggu (25/10/2020).

Namun, ia memastikan jika saat menaiki perahu yang disediakan oleh pengelola wisata Bendungan Cikoncang, tidak ada satupun yang menggunakan alat keselamatan seperti pelampung saat menaiki perahu.

“Iya gak ada, gak ada yang pake pelampung,” ujarnya.

Sekda ramadhan

Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Banten, Ade Irvin menduga perahu kelebihan kapasitas.

“Idealnya perahu mengangkut 9 sampai 10 penumpang, atau peralatan keselamatan di perahu tersebut tidak layak,” Ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Fakta Banten, Senin (26/10/2020).

“Perlu ada peninjauan terkait operasional perahu wisata yang ada, baik dari segi kelayakan keselamatan dan juga mengenai standar, seperti jumlah dan kapasitas yang ideal untuk mengangkut penumpang,” pungkasnya.

Di tempat terpisah humas Balawista Banten, Lulu Jamaludin meminta Pemkab Pandeglang bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

“Pemerintah harus mengecek kembali terkait standar operasional Bendungan Cikoncang, khususnya melalui pintu masuk Curug Ciung, Pandeglang,” Ujar Lulu.

“Apakah sudah memenuhi standar atau belum? Wisata Bendungan Cikoncang, merupakan tempat wisata yang memiliki resiko tinggi,” pungkas Lulu. (*/Red/Rizal)

Honda