Kemalingan, Warga Rakata Green Valey Cilegon Kecewa pada Developer

CILEGON – Rumah warga di Cluster Rakata Green Valey (RGV) Kota Cilegon dibobol maling. Dimana, rumah yang terletak di dalam Perumahan Bumi Rakata Asri ini, tengah dalam keadaan kosong beberapa hari.

Pemilik rumah bernama Milla mengatakan, saat itu tengah bekerja di Pandeglang, dan pulang pada Jum’at 6 Oktober 2020, sekitar pukul 11.00 WIB. Ia melihat lampu dapur menyala, dan saat masuk ke dapur, ada kursi meja makan yang tersusun ke atas mengarah ke plafon.

“Pas saya lihat plafon rusak, dan dijebol. Saya panik siapa yang masuk rumah, apa ada orang jahat, dan saya masuk kamar tidur untuk memeriksa. Buka tas dan kotak perhiasan uang serta perhiasan ludes,” kata Milla kepada wartawan, Sabtu (7/11/2020).

Masih dalam keadaan kaget, ia langsung menghubungi RT, lalu diantar ke Kepolisian setempat. Total kerugian atas peristiwa tersebut, mencapai Rp 11 juta.

“Barang yang diambil itu, uang sekitar Rp.3 juta, dan emas dengan nominal sekitar Rp 8 juta,” katanya.

Selain itu, saat diperiksa tablet yang juga hilang namun kemudian ditemukan di atas plafon, dengan kondisi lecet-lecet. Kejadian diperkirakan pada Senin – Kamis, karena dia pulang pada hari Jum’at.

Pijat Refleksi

“Sebenarnya kejadian ini, terjadi karena mungkin banyak faktor seperti, terkait keamanan yang kurang diperhatikan oleh pihak developer. Saya agak nyesel ambil disini,” tuturnya.

Dari pengakuan beberapa warga RGV banyak yang kecewa dengan pihak developer, karena sering kali banyak komplain dan aduan warga tidak pernah ditanggapi serius. Developer dinilai terkesan lepas tangan dengan setiap permasalahan, seperti masalah keamanan yang kurang.

Korban sendiri menceritakan sebelum kejadian ini berkali-kali mengadukan masalah lampu jalan depan rumah yang dibiarkan mati berbulan-bulan, jawaban developer hanya nanti-nanti saja. Kondisi lingkungan RGV juga tidak terawat rumput- rumput dibiarkan tinggi. Padahal masih tanggung jawab developer karena masih tahap pembangunan dan belum banyak rumah, hal ini tentulah memudahkan akses kejahatan untuk melakukan aksinya.

“Untuk pihak keamanan, dirasa kurang karena pihak keamanan yang dipekerjakan asal-asalan tidak melalui seleksi, atau pelatihan. Sehingga kurang bisa bertanggungjawab atas pekerjaannya,” imbuhnya.

Setiap pengaduan atau keluhan dari korban dan warga sekitar, sering tidak ditanggapi seperti keindahan tata ruang kurang diperhatikan.

“Padahal ada janji membuat fasilitas seperti taman, namun yang ada semak belukar yang rimbun,” tandas penghuni lainnya.

Sementara pihak developer masih coba dihubungi. (*/A.Laksono)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien