Baitul Maal Krakatau Steel Tebus Ijazah Anak Penderita Kanker Mulut di Cilegon

Sankyu

CILEGON – Aan Firdaus (22) putra Kosim warga kurang mampu yang menderita penyakit kanker mulut, kini semakin optimis untuk menatap masa depan.

Pemuda lulusan sekolah swasta SMA Al-Khairiyah 4 Banjarnegara, Ciwandan, Kota Cilegon, yang ijazahnya sempat tertahan di sekolah itu sejak tahun 2015 lalu, kini sudah bisa dibawa pulang berkat bantuan dari Baitul Maal Krakatau Steel Group dan Serikat Karyawan Krakatau Steel (SKKS).

“Alhamdulillah ijazah saya sudah bisa dibawa pulang,” ucap Aan penuh haru, Senin (3/2/2020).

Aan menjelaskan, tertahannya ijazah tersebut karena selama sekolah dia belum bisa melunasi tunggakan iuran sekolah sebesar Rp2.835.000. Disebabkan uang untuk melunasi itu terpakai untuk biaya pengobatan Ayahnya yang menderita kanker mulut.

“Semenjak ayah saya menderita sakit, saya tidak bisa membayar iuran sekolah, karena biaya itu untuk biaya ayah saya yang sakit,” katanya.

Aan mengatakan, setelah ijazahnya sudah diterima, dirinya akan segera melamar pekerjaan demi membantu orang tuanya.

“Saya tidak bisa membalas budi baik semuanya, biar Allah yang membalasnya, setelah Ijazah ini ada di tangan saya akan mencari pekerjaan demi mengurangi beban orang tua,” ujar putra sulung pasangan Kosim dan Nurlela ini.

Sementara itu, Suherman selaku Kepala Bidang Mustahik Baitul Maal Krakatau Steel Group (BMKSG) mengatakan, ini adalah salah satu upaya dari pihaknya dalam membantu masyarakat yang sedang kesusahan.

“Ini adalah salah satu upaya kami dalam membantu keluarga Aan dengan menebus Ijazah yang sempat tertahan, Alhamdulillah tunggakan itu kami sudah lunasi dan ijazah Aan langsung kita serahkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMA Al-Khairiyah 4 Cilegon Hilman, membenarkan kalau mantan siswanya itu menunggak iuran sekolah sebesar Rp 2.835.000, namun semuanya sudah diselesaikan oleh pihak BMKSG.

“Karena sudah diselesaikan oleh Baitul Maal KS Grup saya langsung menyerahkan ijazah tersebut ke Aan,” katanya.

Hilman menjelaskan, upaya sekolah membantu keluarga Aan sudah sering dilakukan dengan memberikan bantuan kepada keluarganya.

“Sebenarnya upaya pihak sekolah sudah maksimal, terlebih orang tua Aan sudah dibantu dengan dipekerjakan menjadi petugas kebersihan dan juga sering memberikan bantuan kepada kelurganya,” tukasnya. (*/Red/Angga)

Honda