CILEGON – Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah) ungkapan yang terkenal Sang Proklamator, Ir. Soekarno, yang juga merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI).
Ungkapan itu telah menginspirasi semua masyarakat untuk tidak kehilangan jati dirinya, termasuk Pengurus Bandrong Anak Cabang (Ancab) Purwakarta dan Jombang. Sebagai salah satu organisasi seni budaya, IPSI merasa sangat peduli dengan kelestarian seni budaya Banten, khususnya Pencak Silat Bandrong.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh IPSI Ancab Purwakarta-Jombang adalah dengan menggelar Seminar. Selain itu, hal lain yang tengah diupayakan adalah mendorong Bandrong agar menjadi muatan lokal (Mulok) wajib bagi seluruh Sekolah Dasar (SD) di Kota Cilegon.
Heldy Agustian, salah satu yang hadir sebagai pemateri menyampaikan sejarah Cilegon, mengatakan dirinya sangat setuju dengan dijadikannya Bandrong sebagai Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah.
“Budaya ini jika ditumbuhkembangkan menjadi Mulok sangat bagus, saya menghimbau kepada Pemerintah untuk lebih improve lagi, Cilegon kan pintu gerbangnya Pulau Jawa, jadi selain terkenal sebagai Kota Industri, jika dikembangkan ini akan menarik perhatian banyak orang sehingga datang ke sini,” ujarnya.
Adapun Nawawi Sahim selaku Budayawan, mengatakan perlu dibuat kurikulum sehingga ada penyamaan metode Pembelajaran.
“Mengumpulkan para kasepuhan, untuk menginvertarisir jurus-jurus yang nantinya akan menjadi kurikulum, saya berharap selaku budayawan munculnya organisasi Bandrong yang tersusun dengan manajeman yang sempurna, sehingga bisa menjawab tantangan zaman,” katanya kepada faktabanten.co.id.(*/Do’a Emak)