SERANG – Rencana Revitalisasi Kawasan Banten Lama oleh Pemprov Banten dalam waktu dekat ini juga akan berdampak kepada para pedagang yang melakukan aktivitas di cagar budaya tersebut.
Meski tidak menjadi kontroversial rencana penataan kawasan tersebut diharapkan para pedagang bisa lebih membuat Banten Lama jadi lebih rapih namun tidak mengesampingkan nasib para pedagang yang menggantungkan hidup dari peninggalan Kesultanan Banten tersebut.
“Demi kenyamanan setuju aja, siapa sih yang gak mau Banten Lama ini bersih, rapih,” ujar Heri pedagang peci di halaman Masjid Banten Lama, Rabu (12/7/2017).
Yang dikhawatirkan para pedagang dari rencana revitalisasi ini adalah penetapan lokasi baru untuk berdagang, yang nanti tidak dikunjungi peziarah sehingga mereka kehilangan mata pencaharian.
“Kami memohon agar lokasi yang ditetapkan strategis, dulu kami sempat dipindahkan tapi gak ada (peziarah-red) yang lewat situ ya kami balik lagi kesini,” ungkapnya.
Sementara pedagang lainnya enggan direlokasi jika masih ada pedagang yang berjualan di lokasi yang bukan diperuntukan bagi perniagaan.
“Kita sih sebagai pedagang sangat setuju untuk ditertibkan tapi secara kepemerintahan (legal-red), jangan diberdirikan warung lagi di lokasi yang digusur, kalau pindah, pindah semua,” ujar Baehaki.
Ia juga meminta dispensasi waktu untuk sementara berdagang di tempat yang sama sebelum lokasi relokasi siap digunakan.
“Kalau bisa sebelum siap lokasi beres, kami ingin berdagang disini,” ujarnya.
Menurut Baihaki ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di halaman masjid Banten Lama yang sebetulnya telah memiliki kios resmi di lokasi yang diperuntukan di dekat Keraton Surosowan.
Selain itu untuk penetapan lokasi relokasi pedagang ingin dilibatkan agar lokasi baru nanti tidak sepi pembeli.
“Harus komunikasi dulu dengan pedagang supaya lokasinya pas,” pungkasnya. (*)