CILEGON – Adanya dugaan politisasi atau “numpang eksis” dari Partai Politik atas kegiatan Hari Lahir (Harlah) Al-Khairiyah ke-93 di Kota Cilegon yang akan dihadiri Presiden Jokowi pada Jumat (11/5/2018) besok, mendapatkan klarifikasi khusus dari DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Cilegon.
Pasalnya diketahui, sejumlah Partai Politik pendukung Jokowi memasang atribut dan bendera di sejumlah titik jalan di Cilegon. Salah satunya adalah PDIP.
Namun DPC PDIP Kota Cilegon ternyata pada hari yang sama dengan Harlah Al-Khairiyah, Jumat (11/5/2018) besok, telah memiliki agenda lain yakni Silaturahmi Pengurus dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan, yang juga dirangkaikan dengan Santunan Yatim.
“Kami bukan mempolitisasi kedatangan Presiden ke Cilegon. Tapi agenda DPC dalam acara santunan anak yatim ini memang biasa dilakukan setiap tahun. Biasanya dilakukan di kantor DPC atau rumah Ketua DPC. Namun pada hasil rapat DPC di bulan Maret lalu, sebelum agenda Rakercab, santunan anak yatim dilaksanakan di The Royale Krakatau Hotel pada tanggal 11 Mei (besok),” ujar Aries Munandar, Staf Ahli Fraksi PDIP DPRD Cilegon, saat dikonfirmasi Fakta Banten, Kamis (10/5/2018) malam.
Tudingan politisasi kedatangan Presiden pun terbantahkan, karena agenda PDIP ini juga telah diagendakan jauh-jauh hari, dan telah dilaporkan kepada pihak-pihak terkait.
“Acara kami untuk santunan anak yatim di The Royale Krakatau ini kan sudah diagendakan jauh hari. Dan kami juga pada saat (rapat memutuskan agenda) itu, tidak mengetahui agenda Presiden datang ke Cilegon,” jelas Aries.
Aries juga menegaskan bahwa agenda partai politik sudah selayaknya disertai dengan sosialisasi atribut.
“Karena memang saat acara partai, DPC wajib untuk memasang bendera. Kebetulan agenda kali ini, bersamaan dengan Harlah Al-Khairiyah. Ini kebetulan saja,” imbuh Aries.
Dijelaskannya, seluruh struktur PAC PDIP di setiap kelurahan di Cilegon akan hadir dengan membawa anak-anak yatim binaannya, dan acara akan berlangsung semarak sebagai ungkapan syukur jelang Ramadhan.
“Peserta diprediksi sekitar 645, karena dari 43 kelurahan, setiap PAC membawa 15 anak yatim bahkan lebih. Dan ini masih bisa bertambah,” pungkasnya. (*/Red)