CILEGON – Meski belum genap sebulan, Rumah Makan Dapoer Pelipur Lapar yang berlokasi di Jalan Piranha Kavling Blok C, Citangkil sudah ramai didatangi pengunjung. Rumah Makan yang dilaunching pada 17 Agustus 2018 ini disebut-sebut ramai karena berani tampil beda di Kota Cilegon ini.
Selain tempat yang representatif dan dekat dengan pusat kota sehingga mudah dijangkau, ada beragam jenis menu yang siap disajikan di Dapoer Pelipur Lapar ini, mulai dari menu-menu tradisional asli Kota Cilegon hingga menu makanan luar negeri.
“Menu andalan kita Sayur, yang di Cilegon disebut ‘Jangan’ ada jangan Modho jangan Asem khas Cilegon, dan Bandeng Sambal Citangkil. Kita angkat masakan tradisonal ini agar dikenal. Ada juga masakan Jepang, Arab, Eropa seperti Sushi, Ginsang, Burger Sandwich, Kalmari, Samosa, Kebuli dan sebagainya,” kata Haji Ali Mujahidin, Owner Dapoer Pelipur Lapar saat ditemui wartawan faktabanten.co.id, Sabtu (15/9/2018) malam.
Meski bangunan rumah makannya nampak mewah dan berkelas, namun dijamin Dapoer Pelipur Lapar ini menyuguhkan harga yang sangat ekonomis.
“Soal harga terjangkau, mungkin orang lewat mengira mahal tapi kita harga mahasiswa, harga bazar, harga rakyat. Parkir menampung sekitar 50 mobil, motor ratusan, kalau pengunjung 400-an lah,” imbuh pria yang akrab disapa Haji Mumu ini.
Selain ragam menu dan harga, saat ditanya apa konsep pelayanan yang diberikan kepada pengunjung, Haji Mumu menjelaskan banyaknya sarana penunjang dan servis terbaik bagi para pengunjungnya.
“Kita berikan masakannya enak, pelayanan cepat, parkir kendaraan nyaman. Kita juga sediakan sarana panggung kreasi untuk kegiatan komunitas seperti marawis, band, kegiatan untuk semua segmen masyarakat, dari orang tua hingga anak-anak. Malam ini kita tampilkan Kita Band, sambil cek sound,” terangnya.
Menurut Haji Mumu, munculnya ide membuat Dapoer Pelipur Lapar ini terinspirasi dari acara Muktamar Al-Khairiyah. Dimana menu khas Cilegon ‘Jangan Modo’ saat itu sangat diminati hingga cepat ludes disantap peserta.
“Jangan Modo ini habis duluan dibanding menu lain, berarti sayur capuran sayuran ini bagi orang luar Cilegon makanan ini sangat disukai, kalau orang Cilegon mah sudah biasa,” katanya.
“Dengan Dapoer Pelipur Lapar ini ingin mengangkat makanan tradisional Cilegon dan kita sesuaikan dengan menu-menu yang banyak diminati,” tambahnya.
Haji Mumu juga akan terus membuat terobosan untuk bisa memanjakan pegunjungnya dengan adanya panggung kreasi yang bertempat di belakang rumah makannya itu.
“Dengan panggung kreasi ini rencananya Oktober nanti banyak event anak muda. Siapa aja gratis dan harus kegiatan positif, ini juga upaya biar masyarakat punya tempat untuk berkreasi. Ada juga Meeting Room buat rapat dan UKM Mart, buat produk UKM lokal untuk mengangkat produk lokal di Cilegon untuk wisatawan ke Anyer,” tuturnya.
Ada nuansa yang berbeda dibandingkan dengan rumah makan pada umumnya, Dapoer Pelipur Lapar dengan dua lantai ini terdiri dari konsep indoor maupun outdoor, memiliki fasilitas tambahan lainnya seperti taman dan sarana permainan bagi anak-anak. Selain itu landscape pemandangan pematang sawah di belakang juga bisa menambah selera makan pengunjung.
Sementara itu, salah satu pengunjung dari Priuk, Sukmajaya, Murni, yang mengajak serta keluarganya makan malam di Dapoer Pelipur Lapar pada Minggu (16/9/2018) malam, mengaku penasaran dengan resto baru ini. Ia merasa puas dengan rasa dan ragamnya masakan yang tersedia serta nuansa modern dan kultural yang dipadukan.
“Saya ngajak keluarga pengen nyobain makan di Pelipur Lapar ini, ya baru kali ini. Lumayan enak, masakannya, suasananya kena banget untuk makan bareng dengan keluarga. Cuma sayang pesen jengkol sama burger sudah habis,” tuturnya.
So, bagi anda yang penasaran, kapan mau kongkow bareng keluarga, sahabat, atau komunitas disini? (*/Ilung)
[socialpoll id=”2513964″]