JAKARTA – Suasana Jalan Medan Merdeka Selatan dipadati oleh ribuan orang yang menyuarakan dukungan kepada Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, pada Sabtu pagi (28/10/2023).
Aksi damai ini menjadi wujud solidaritas rakyat Indonesia menolak penjajahan Israel di Palestina.
Peserta aksi yang memadati area sekitar Kedutaan Besar AS tampil seragam dengan pakaian bernuansa putih-hitam serta membawa atribut seperti syal dan bendera Palestina.
Aksi damai ini melibatkan masyarakat dari berbagai daerah, termasuk kelompok dari Kota Cilegon, Banten, seperti Pengurus Besar Al-Khairiyah.
Dalam pernyataan, pimpinan aksi damai, Ali Mujahidin, yang juga Ketua Umum PB Al-Khairiyah, menyatakan bahwa lebih dari lima ratus orang dari Kota Cilegon turut hadir untuk menyuarakan dukungan kepada Palestina.
Aksi ini dihadiri oleh berbagai ormas dan organisasi kepemudaan sebagai bentuk penolakan atas agresi Israel di Palestina, yang telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak.
“Demonstrasi ini merupakan bentuk perlawanan damai dan suara takbir yang terus bergema menolak penjajahan Israel di Palestina. Pemerintah AS dinilai turut mendukung pembantaian yang dilakukan oleh Israel, sehingga kami menggelar aksi di depan Kedubes AS,” ujar Ali Mujahidin.
Aksi damai ini mengakibatkan penutupan jalur dari arah Stasiun Gambir menuju Jalan MH Thamrin, tepat di depan Kantor Kedutaan Besar AS. Arus lalu lintas dari Tugu Tani menuju Jalan MH Thamrin melalui Jalan Medan Merdeka Selatan terhenti sementara karena terhalang oleh massa aksi yang memenuhi jalur tersebut.
Ali Mujahidin juga menyerukan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk memboikot produk-produk yang berkaitan dengan Israel serta negara yang mendukung Israel, seperti Starbucks, McDonald’s, dan Coca-Cola. Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan tidak resmi dengan Israel dan menghentikan impor produk dari negara tersebut.
“Aksi damai ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia yang saat ini semakin peduli terhadap kondisi di Palestina, dan kami berharap agar suara solidaritas ini dapat didengar oleh pemerintah Indonesia dan mencapai tingkat internasional serta membantu memberikan tekanan atas penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya di Palestina,” kata pria yang kerap disapa Mumu. (*/Hery)