CILEGON – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh di setiap tanggal 17 Agustus selalu identik dengan upacara bendera. Namun, apa jadinya jika upacara bendera dilakukan di atas ketinggian.
Seperti yang dilakukan puluhan pemuda di Kota Cilegon pada Selasa (17/8/2021) pagi. Mereka yang tergabung dari Sahabat Bumi dan Forum Generasi Berencana (Genre) Kota Cilegon beserta warga Kelurahan Gerem memilih Gunturan Hills (Bukti Gunturan) yang memiliki ketinggian 269 MDPL sebagai lokasi pengibaran sangsaka merah putih.
Dari puncak tersebut, terdapat lapangan seluas hampir setengah lapangan sepakbola, bendera merah putih diikatkan ke tiang bambu yang ditancapkan. Para peserta yang mendaki sedari pagi langsung mengikuti prosesi upacara penghormatan bendera merah putih yang dimulai pukul 08.00 WIB dengan khidmat.
Suasana khas pegunungan dengan semilir anginnya disertai pemandangan laut Pelabuhan Merak, ditambah bentangan rumah penduduk di sisi lainnya menambah kesan tersendiri saat para peserta mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ketua Sahabat Bumi, Chaidar mengatakan, jika dipilihnya Gunturan Hills sebagai lokasi upacara bendera dikarenakan ingin memperingati HUT RI ke-76 dengan nuansa alam yang bisa memberikan kekhusyukan saat berlangsungnya prosesi pengibaran bendera merah putih.
Selain itu, diakui Chaidar, jika pemilihan lokasi tersebut dilakukan untuk turut serta mempromosikan Gunturan Hills sebagai objek wisata baru di Kota Cilegon yang diperuntukkan bagi para pecinta alam di Provinsi Banten.
“Hari ini kita melakukan upacara bendera memperingati HUT RI ke-76 di Gunturan Hills, kita kibarkan bendera di sini sebagai langkah kita mengapresiasi perjuangan para pahlawan yang telah gugur, sekaligus kita mempromosikan Gunturan Hills sebagai tempat kemah yang patut dicoba di Kota Cilegon,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (17/8/2021).
Disampaikan Chaidar, lokasi Gunturan Hills yang berada di sebelah kanan jalan Gerbang Tol Merak memiliki keindahan tersendiri. Selain bisa menikmati terbenam dan terbitnya matahari, kerlap-kerlip lampu-lampu dari areal industri Kota Cilegon menjadi hal yang patut dirasakan kala malam hari tiba.
“Untuk sampai puncak pun tak terlalu sulit, ada jalan setapak hingga ke puncak. Cuma butuh waktu paling lama satu jam bagi para pendaki untuk sampai ke puncak dari Kampung Watu Nyodong, Kelurahan Gerem. Parkir motor pun bisa di situ,” ujarnya.
“InshaAllah tahun depan kalau tak ada halangan, ini akan jadi destinasi wisata baru di Kota Cilegon. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Diakui Chaidar, jika tersemat doa di balik pengibaran bendera merah putih di puncak tertinggi di Kota Cilegon.Terlebih, masih mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak tahun 2020 lalu.
“Berharap di momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ini, menjadi momentum kebangkitan bangsa melawan Covid-19, sehingga pandemi bisa segera usai dan masyarakat dapat kembali hidup normal,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Gerem Deni Yuliandi turut mengapresiasi semangat anak-anak muda yang masih menjunjung tinggi semangat nasionalisme. Menurutnya, hal itu terlihat dari dipilihnya Gunturan Hills sebagai lokasi upacara meski harus melalui jalan yang mendaki.
“Saya sangat mengapresiasi anak-anak muda ini, dan hari ini mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di Kota Cilegon. Semoga semangat ini menular ke pemuda-pemuda di Kota Cilegon untuk bisa survive, bertahan di masa pandemi yang sedang berlangsung ini,” tandasnya. (*/YS)