Jadi UMKM, Kini Kripik Salman Jadi Oleh-oleh Khas Cilegon
CILEGON – Pemasaran produk usaha rumahan Kripik Salman di Link Palas RT 02/01, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon kini mulai merambah hingga ke luar Cilegon. Meluasnya pemasaran cemilan ringan ini bermula sejak usaha tersebut dijadikan sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh pemerintah setempat.
Nama Kripik Salman ini diambil dari nama pelaku usaha tersebut yang bernama Salman. Dengan terus meningkatnya pesanan produk kripiknya, Kang Salman semakin banyak menghabiskan bahan baku utama berupa tepung, kacang hijau dan bahan-bahan bumbu untuk sambal. Anak dan saudaranya pun ikut bekerja memproduksi panganan berbentuk bulat pipih berdiameter sekitar sepuluh sentimeter tersebut.
“Dulu mah yang beli tetangga sama warga sekitar sini saja, sekarang mah alhamdulillah sudah banyak pesenan dari mana-mana. Kebanyakan sih buat oleh-oleh ke luar kota. Untuk harga satuannya Rp.500,- , sebungkus (isi 10 kripik) harganya Rp. 5000,- sudah sama sambal,” ujarnya saat ditemui faktabanten.co.id di kediamannya, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut, Kang Salman menceritakan proses pembuatan kripik yang memiliki rasa gurih yang dipadu dengan sensasi pedasnya sambal olahannya.
“Tepung diaduk sama racikan bumbu dan kacang hijau agar rasanya lebih gurih, terus digoreng. Untuk bahan sambal juga lumayan prosesnya, beberapa kali numbuk dalam alu (alat numbuk bumbu tradisional berukuran besar-red) ini, racikan sambal Garam, Cabe, Cabe Rawit dan sebagainya,” terangnya.
Usaha Kang Salman ini pun mendapat apresiasi dari Lurah Bendungan yang melakukan kunjungan ke rumah produksinya, dalam rangka mensosialisasikan kemasan produk yang ramah lingkungan kepada para pelaku UMKM di wilayah kelurahannya.
“Alhamdulillah usaha kripik Pak Salman ini sudah semakin maju dan dikenal di luar karena dijadikan oleh-oleh dari Cilegon. Katanya banyak yang ketagihan sama kripik ini. Sebagai UMKM tentu kami bangga warga kami bisa mandiri secara ekonomi, semoga ini terus ditingkatkan lagi. Dan kunjungan ini untuk sosialisasi pada UMKM agar mengganti kemasan plastik dengan dawuk,” tuturnya. (*/Ilung)
