CILEGON – Terkait beredarnya surat mosi tidak percaya dari PAC (Pimpinan Anak Cabang) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Se-Cilegon terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Cilegon, ternyata juga berkaitan soal arah dukungan partai di Pilkada 2020 kali ini.
Ketua Forum PAC PPP Se-Cilegon Hendra Wijaya membenarkan keabsahan dari surat tersebut, sementara untuk dasar mengapa ia serta rekan-rekan PAC mengirim surat tersebut, tertera pada 7 poin di dalamnya.
Baca juga: PAC Nyatakan Mosi Tak Percaya, Dukungan PPP Cilegon ke Iye-Awab Tidak Solid ?
Selain 7 poin tersebut, pengurus PAC juga mengaku merasa diabaikan aspirasinya oleh struktur DPC PPP, termasuk soal rekomendasi DPP untuk Pilkada 2020 yang diakui Hendra, hingga saat ini mereka belum mendapat arahan.
“Kami selaku PAC belum dikasih tahu adanya itu, kalau belum dikasih tahu ya gak bergerak. Kalau ada instruksi partai baru kami gerak,” tutur Hendra saat ditemui, Senin (13/7/2020).
Kemudian, akibat tidak ada komunikasi yang baik Hendra dan rekan-rekan di PAC mengaku belum menentukan sikap untuk Pilkada 2020 kali ini.
“Jadi belum tahu arah kemananya,” imbuh Hendra.
Ia juga menilai, posisi Ketua DPC PPP melanggar Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), karena telah menjabat selama tiga periode, dari 2005 hingga sekarang.
Hendra mengaku PAC merasa keberadaan struktur partainya di Pilkada kali ini tidak berfungsi dengan baik, sehingga tidak akan maksimal dalam mengawal keputusan partai.
“Ya selama ini gak satu irama, karena gak pernah silaturahmi, atau gak dianggap lah keberadaan kami. Contoh kasus rekomendasi itu untuk Iye-Awab,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PPP Cilegon Ubaidillah membenarkan bahwa Syihbuddin Sibli telah menjabat selama tiga periode, dan hal itu baginya merupakan sejarah nasional bagi PPP se-Indonesia.
“Saya mendukung beliau 10 periode, kalau di legislatif ada 8 kursi. Biar anggaran dasar ditabrak juga gak papa,” sindirnya.
Diketahui, dengan surat yang menggunakan Kop PAC PPP Se-Cilegon, termuat tujuh poin, dimana poin-poin tersebut dijadikan pijakan dasar untuk mosi tidak percaya kepada DPC PPP Cilegon di bawah kepimpinan Syihabuddin Sibli.
Hingga saat ini, Ketua DPC PPP Cilegon Syihabuddin Sibli belum bisa dikonfirmasi terkait surat tersebut. (*/A.Laksono)
