CILEGON – Momentum Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) yaitu Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Oktober 2022, Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon mengajak kepada seluruh pelajar di Kota Cilegon untuk menerapkan 6 Point Profil Pelajar Pancasila.
6 Point Profil Pelajar Pancasila itu ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan visi dan misi Presiden yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Ajakan Pelajar Islam Indonesia itu diwakilkan oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon, Adi Gustiadi kepada Fakta Banten pada Minggu (2/10/2022).
“Dalam rangka hari kesaktian Pancasila. Saya mengajak kepada pelajar se-Kota Cilegon untuk menerapkan 6 Profil Pelajar Pancasila,” kata Adi Gustiadi yang juga sebagai Ketua OSIS SMKN 2 Kota Cilegon.
Ia berharap kepada Dinas Pendidikan kota Cilegon untuk menekankan Profil Pelajar Pancasila tersebut kepada seluruh pelajar di kota Cilegon.
“Tidak hanya kepada Dinas Pendidikan saja, tetapi hal ini perlu didukung oleh para pendidik yang ada di Kota Cilegon,” imbuhnya.
Menurutnya, jika Profil Pelajar Pancasila ini sudah ada pada diri pelajar di Kota Cilegon, maka hal-hal terkait dengan pencabulan dan pembulian yang kerap terjadi di Kota Cilegon diharapkan sudah tidak ada lagi.
Dilansir dari Kemendikbudristek RI, 6 Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
2. Kebhinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Kreatif
6. Bernalar kritis
Diketahui, Hari Kesaktian Pancasila sendiri adalah hari dimana masyarakat Indonesia khususnya memperingati pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila juga tak terlepas dari peristiwa bersejarah G30S PKI yang telah menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.
Peringatan ini dilakukan untuk mengenang kembali sejarah pahlawan bangsa dalam mempertahankan ideologi bangsa, dan juga sebagai penghormatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan sebutan G30S/PKI. (*/Hery)
