CILEGON – Proses perbaikan akses Jalan Lingkar Selatan (JLS) di Link. Jerenong, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, yang ambrol diterjang banjir pada bulan April 2018 lalu, kini telah resmi diserahterimakan oleh konsorsium perusahaan sebagai pelaksana pekerjaan kepada pihak Pemkot Cilegon, Jumat (21/12/2018).
Dalam acara serah terima tersebut, dilakukan oleh Koordinator Konsorsium Industri, Malim Hander Jhoni kepada Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi.
Meski demikian, masih ada bidang pekerjaan lainnya yang masih akan terus dikerjakan berupa Tembok Penahan Tanah (TPT).
“Walau baru segini, saya terimakasih jugalah. Karena juga kan belum semua dananya terkumpul. Ini bentuk komitmen dan kepedulian industri kepada pembangunan,” kata Edi, usai acara serah terima.
Edi juga menjelaskan, meski telah disepakati anggaran untuk perbaikan total jembatan yang ambrol ini sebesar Rp2,5 miliar yang berasal dari sumbangan kalangan industri, namun yang terealisasi belum mencapai satu miliar untuk pembangunan vital jembatan dan ruas jalan, hal ini dilakukan agar lebih dahulu memperlancar arus lalu lintas di JLS.
“Karena bantuan juga masih berjalan. Jadi sisanya masih menjadi tanggungjawab industri, karena ini kan dana swasta. Apalagi TPT yang akan dibangun itu dari beton setinggi lima meteran, besinya katanya besok datang dari KS, jadi butuh anggaran yang lebih besar,” jelasnya.
Direktur PT Chandra Asri Petrochemical, Suhat Miyarso dan perwakilan dari sejumlah kalangan industri di Ciwandan selaku koordintor pelaksana pekerjaan proyek menjelaskan pihaknya menggunakan jasa kontraktor yang profesional untuk membangun jebolnya jembatan tersebut.
“Kerja kontraktor bagus, ya kita amati begitu. Pelaksananya PT. Rivat. Progress baru 30%, dana yang terkumpul baru Rp 800 jutaan dari 20 perusahaan. Mudah-mudahan ke depan masih ada lagi perusahaan yang ikut membantu karena akses jalan ini kepentingan bersama,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Pengumpulan Dana Bantuan Konsorsium, Malim Hander Joni membenarkan jika anggaran yang terkumpul dan sudah terpakai selama pelaksanaan pekerjaan belum mencapai angka yang disepakati.
“Sejauh ini pekerjaan sudah menelan anggaran Rp770 juta. Memang ada pembahasan Rp2,5 miliar, itukan budget perhitungan, kan kita bisa menawar dari pemborong. TPT sebelah jalur itu sudah sebagian, sebelahnya lagi memang belum, besok KS mau nyumbang besi. Jadi kita butuh duit Rp1,5 miliar lebihlah ya biar selesai,” tandas General Affair PT Indorama Petrochemical ini. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]