50 Inovator OPD Se-Kota Cilegon Ikuti Kegiatan In-House Training
CILEGON – Sebanyak 50 orang inovator perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Se-Kota Cilegon mengikuti kegiatan in house training selama dua hari, 7-8 Desember 2020, yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon.
Selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Cilegon, Ui Lutfi menjelaskan, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar para inovator di Kota Cilegon mendapatkan pengetahuan baru serta arahan-arahan dari narasumber yang membidangi inovasi.
“Melalui kegiatan ini bapak atau ibu inovator dapat menyusun, memperbaiki dan mengevaluasi proposal inovasi yang telah dilaksanakan inovasinya, karena proposal inovasi-inovasi ini, akan diikutsertakan kembali pada kompetisi Sinovik tahun 2021,” jelas Ui di sela-sela acara, Senin (7/12/2020).
Untuk itu, lanjut Ui, bidang penelitian dan pengembangan Bappeda Kota Cilegon siap bersinergi dengan inovator demi tercapainya cita-cita bersama, yaitu terciptanya peningkatan kualitas pelayanan publik, yang dampak luas diantaranya adalah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan terus berinovasi kita akan mampu meningkatkan daya saing daerah, karena Pemerintah Daerah menjadi salah satu ujung tombak pelayanan publik yang wajib melakukan inovasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Cilegon Beatrie Noviana mengatakan, dalam memberikan pelayanan kepada publik, sebagai aparatur negara dituntut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, karenanya inovasi pelayanan publik harus mengacu pada prinsip peningkatan efisiensi.
“Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi landasan operasional dalam melaksanakan inovasi daerah. Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang bentuk dan kriteria, pengusulan dan penetapan, uji coba, penerapan, penilaian, pemberian penghargaan, diseminasi, pemanfaatan pendanaan, serta pembinaan dan pengawasan,” terang Beatrie.
Dikatakannya, pemerintah menginginkan adanya peningkatan yang terus menerus di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, tidak hanya pembaharuan di internal pemerintahan saja, tetapi juga pembaharuan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Untuk itu Bappeda Kota Cilegon, sangat mengapresiasi kegiatan in-house training pendampingan inovasi ini, karena dalam kegiatan yang dibimbing langsung oleh evaluator yang membidangi sistem inovasi pelayanan publik ini, pastinya akan memberikan banyak pengetahuan tentang inovasi sampai dengan evaluasi hasil inovasi yang bapak dan ibu rancang,” ungkapnya.
Ia juga berharap, sebagai pelayan publik dapat melaksanakan inovasi secara fokus dan konsisten, menyampaikan progres serta manfaat inovasi kepada pemangku kepentingan, sampai mendokumentasikan kegiatan inovasi dengan baik.
“Dari keseluruhan tahapan ini, dapat menggambarkan hasil yang akan dicapai oleh inovator dengan memiliki kualitas yang baik. Dan hal itu tidak hanya akan memacu peningkatan kualitas kinerja ASN saja, tetapi merupakan upaya peningkatan daya saing daerah,” harapnya. (*/Red/ADV)