CILEGON – Proyek Pembangunan Gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon di kawasan perkantoran Sukmajaya, selain abaikan Safety K3, proyek ini juga dikhawatirkan tidak selesai hingga batas akhir waktu pelaksanaan.
Hal ini dikarenakan dari batas waktu pelaksanaan proyek yang anggarannya bersumber dari APBD Kota Cilegon tahun 2018 sebesar Rp. 9.089.758.000; ini, akan berakhir hingga tanggal 22 Desember 2018. Atau kurang dari satu bulan terhitung hari ini Selasa (26/11/2018).
Pada saat faktabanten.co.id melakukan pantauan langsung, masih banyak pekerjaan yang dilakukan di berbagai bidang struktur gedung, dan ada kemungkinan pekerjaan proyek belum akan selesai hingga sekitar empat pekan dari waktu yang tersisa.
Selain itu, dalam pelaksanaannya banyak pekerja yang tidak mengenakan Safety Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), meski sedang berada di ketinggian lantai 3 gedung BPBD tersebut. Padahal hal tersebut sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Drawing atau gambar proyek PT. Nina Arta Propaganda Putri selaku kontraktor pelaksana, Ziyad berkilah sudah menghimbau para pekerjanya untuk mengenakan Safety K3.
“Safety K3 sudah kita sediakan mulai dari helm, sepatu, safety belt. Tapi pekerjanya susah dibilangin.
Pekerja ada sekitar 60 orang, ya pekerjaan tertentu kita lembur,” ujarnya, saat ditemui di ruangannya.
Saat disinggung soal progress pekerjaan proyek apakah akan selesai hingga batas waktu, pihaknya tidak bisa menjamin hal tersebut.
“Gak tahu ya mas, saya gak berani memastikan itu. Coba tanya sama bagian Engineering atau sama kontraktornya langsung Pak Agus,” tandasnya.
Sementara itu, Owner PT Nina Arta Propaganda Putri, Agus hingga saat ini, belum bersedia dikonfirmasi dengan alasan sedang sibuk dengan orang dinas (DPUTR) Kota Cilegon. (*/Ilung)
