Aksi Kritisi HUT Ke-21 Kota Cilegon, Ini Sejumlah Tuntutan IMC

Dprd ied

CILEGON – Elemen mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) menggelar aksi demonstrasi ‘Bisu’ sekaligus berbagi Takzil buka puasa kepada warga yang melintas sebagai bentuk refleksi menyoroti puncak HUT Kota Cilegon, di Tugu Landmark, Senin (27/4/2020) sore.

“21 Tahun sudah Cilegon menjadi Kota Madya, Dari Kota Administratif Cilegon yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serang dalam perkembanganya tumbuh sebagai Kota Industri. Di Cilegon saat ini terdapat industri berat dan menengah dalam kapasitas ragional dan nasional,” kata Ketua Umum IMC, Rizky Sandika kepada wartawan.

Menurut Rizky, Kota Cilegon yang merupakan jalur lalu lintas penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera dengan pelabuhan Merak, menjadikan Kota Cilegon semakin berkembang sebagai Kota Industri juga sebagai Kota Transit, perdagangan dan jasa. Dan secara kedudukan Kota Cilegon sangat strategis ditinjau dari segi politik sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

“Tetapi saat ini Cilegon sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja banyak persoalan yang terjadi seperti meningkatnya angka pengangguran, fasilitas kesehataan yang buruk, banjir, infrastruktur pendidikan yang tidak merata dan persoalaan fundamental lainnya, yang saat ini belum menemukan solusi yang tepat dan konkrit dari pemerintah Kota Cilegon,” bebernya.

“Adapun yang menghambat perekonomian Kota Cilegon saat ini adalah lambatnya pembangunan, infrakstuktur atau prasarana, baik infrastuktur keras maupun infrasturktur non fisik atau lunak pelayaanan informasi publik yang buruk,” imbuh Rizky.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti banyaknya proyek yang gagal lelang yang diduga adanya kepentingan oknum tertentu yang mengakibatkan banyak proyek pembangunan lamban.

dprd tangsel

“Yang dibangun seperti gudang Kejari di Jalan Lingkar Selatan yang sampai saat ini tidak ada solusi, gedung yang dibangun pada tahun 2015 dengan anggaran daerah 4 milyar sampai saat ini belum mendaptakan titik temu yang jelas, hal tersebut sudah menghambur-hamburkan uang rakyat,” tegasnya.

Oleh karena itu, IMC menyampaikan beberapa tuntutan tersebut:

  • Segera selesaikan Kantor Pusat Pemerintahan Kota yang berdiri di lahan sendiri.
  • Lakukan reformasi birokrasi di Pemerintahan Kota Cilegon.
  • Pemkot harus serius dalam mengatasi masalah pengangguran.
  • Lakukan pembangunan dan tata kota yang sistematis dan terkonsep serta sesuai kebutuhan masyarakat.
  • DLH harus tegas dan berani menindak industri yang melanggar AMDAL dan mencemari lingkungan.
  • Mendesak DPRD Provinsi Banten Dapil Cilegon untuk berkoordinasi dengan Pemprov dalam menangani galian pasir liar di Kota Cilegon.
  • Benahi Operasional Informasi Pelayanan Publik.
  • Netralitas ASN dalam Pilkada Kota Cilegon.

Selain melakukan aksi membentangkan karton berisi tulisan-tulisan kritik atas refleksi HUT ke-21 Kota Cilegon, mahasiswa dari elemen IMC ini juga membagi-bagikan Takjil makanan berbuka puasa kepada tukang ojek, tukang becak dan kelompok masyarakat pekerja informal yang terdampak Pandemi Covid-19 ini.

Aktivis IMC membagikan Takji Kepada Warga di Sekitar Tugu Landmark /Dok

Selain bersikap kritis, kepedulian mahasiswa kepada masyarakat juga menunjukkan bahwa generasi muda Kota Cilegon masih memiliki harapan untuk mampu mengisi pembangunan daerah kedepannya lebih baik lagi. (*/Ilung)

Golkat ied