Al-Khadra, Salah Satu Masjid Tertua di Cilegon

DPRD Pandeglang Adhyaksa

CILEGON – Bagi masyarakat Kota Cilegon tentu tidak asing bila melihat plang bertuliskan Masjid Al-Khadra berwarna hijau di Jalan Raya Cilegon – Anyer tepatnya di lingkungan Kalentemu atau Oktif.

Masjid Al-Khadra merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Kota Cilegon. Beralamat di Jalan Kyai Abdulhaq Achmad, Gesing, Samangraya, Citangkil, Kota Cilegon.

Loading...

Masjid Al-Khadra dibangun masyarakat Gesing pada tahun 1930, sekaligus menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Cilegon melawan kolonial Belanda saat itu.

Penampakan bagian dalam Masjid Al-Khadra, Cilegon / dok

Menurut cerita Suhiri (73) warga Kalentemu, saat kampung-kampung di sekitar masjid belum digusur, jalan di depan masjid merupakan menjadi akses warga menuju kampung-kampung lainnya. Selain itu, para pengusaha kapur lalu lalang mengambil karang mati melewati jalan di depan masjid.

Dalam pembangunan pabrik, banyak Desa yang digusur. Terdapat 57 masjid yang digusur, dari sekian banyak masjid hanya masjid Al-Khadra yang tidak dibongkar.

Di depan Masjid, terdapat bangunan lama, merupakan Madrasah Ibtidahiyah Al-Khairiyah yang saat ini puing-puing bangunannya sudah tidak ada.

“Saat itu murid Al-Khairiyah disini muridnya paling banyak dari Labuan, Pandeglang. Sekarang bangunan Al-Khairiyah itu sudah tidak ada. Kemarin dikeruk pasirnya” Cerita Subari saat ditemui di Masjid Al-Khadra Jum’at (2/1/2018)

Bagian dalam masjid ini terdiri dari tempat sholat utama berukuran 5 meter persegi. Terdapat mimbar untuk khutbah dan tempat. Selain itu terdapat pilar-pilar besar dan tebal melengkung di bagian atasnya.

Sejak awal pembangunannya hingga kini, masjid Al-khadra tetap mempertahankan model dan bentuk bangunan utamanya. Tebal tembok bangunan 30 cm disusun dari batu bata mentah, tanah dan kapur. Pintu dan jendela masjid terbuat dari kayu dengan model lama. Dinding masjid umumnya berwarna putih dan berwarna hijau dibagian kubahnya.

Terdapat pelebaran di depan masjid menggunakan baha ringan tanpa mengubah susunan bangunan aslinya.

Selain digunakan untuk sholat berjamaah lima waktu, juga digunakan untuk ibadah sholat jum’at yang jamaahnya kebanyakan adalah para pekerja serta warga sekitar. (*/Cholis)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien