CILEGON – Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang bersumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupa bantuan beras, 10 kilogram per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Cilegon gagal didistribusikan oleh pihak rekanan dari PT Bulog yakni PT Yasa Artha Trimanunggal (YAT).
Gagalnya pendistribusian tersebut terpantau pada Kamis 8 Februari 2024 di Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil yang mana ribuan beras yang sudah ditempatkan di aula Kelurahan tersebut di ambil kembali oleh pihak penyedia.
Kepala Seksi Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat (Kasi PPM) Kelurahan Deringo Sujai, mengaku tidak mengetahui alasan diambil kembalinya beras bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) tersebut.
Menurutnya ia hanya mendapat perintah dari Lurah bahwa beras bantuan CPP tersebut pada hari ini di ambil oleh pihak penyedia.
“Enggak tau alasannya kenapa?, pokoknya saya di suruh ke kelurahan untuk mendampingi pihak penyedia untuk mengambil beras bantuan tersebut,” ucap Sujai, Kamis (8/2/2024).
Sujai melanjutkan, beras CPP tersebut di salurkan melalui Bulog dan penyalurnya PT Yasa Artha Manunggal (YAT).
“Untuk Kelurahan Deringo beras yang sudah di turunkan sebanyak 1.150 karung ukuran 10 kilogram dan beras tersebut kini di ambil lagi oleh pihak penyalur,” katanya lagi.
Dihubungi melalui telepon genggamnya, Rico Andrian selaku pihak transportir dari PT Yasa Artha Manunggal (YAT) mengatakan, ditariknya beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang sudah di distribusikan ke setiap Kelurahan yang ada di Kota Cilegon itu dalam rangka menjaga kondusifitas jelang pemilu.
“Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari komitmen mendukung kelancaran jalannya Pemilu. Beras yang sudah di tempatkan di Kelurahan kita ambil dulu, lalu beras tersebut kita simpen ke Bulog, setelah pemilu baru kita distribusikan kembali ke masyarakat,” tukasnya. (*/Red)
