CILEGON – Alawi Mahmud, bakal calon Wakil Walikota Cilegon, menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi industri-industri di Kota Cilegon guna mencegah pencemaran lingkungan.
Menurut Alawi, langkah ini penting untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan memastikan industri beroperasi sesuai dengan standar lingkungan yang telah ditetapkan.
“Tentu pemerintah daerah, sejatinya mengakomodir para pihak yang berada di lingkungan Kota Cilegon industrinya, masyarakatnya, menjadi tanggung jawab Pemerintah,” kata Alawi ditemui di sela-sela sosialisasi di Gunungsugih, Minggu (8/9/2024).
Alawi mendorong Dinas Lingkungan Hidup agar lebih aktif melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas industri yang berpotensi mencemari lingkungan.
Kata dia, sebagai Pimpinan Daerah tentu menghendaki semuanya kondusif antara industri dan masyarakat.
“Tentu Pemerintah daerah kedepan ini harus melakukan evaluasi terhadap berbagai hal tidak terkecuali terhadap lingkungan industri, barangkali harus ada dibenahi baik infrastrukturnya, perizinannya dan lain sebagainya,” jelas Alawi.
Dikatakan Alawi, sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk memberikan rasa nyaman terhadap masyarakatnya.
“Kalau berbicara kenapa industri bersentuhan dengan lingkungan penduduk? Ini yang tidak bisa saya jawab. Kalau selayaknya memang industri itu tidak bersentuhan langsung dengan pemukiman penduduk, tapi (di Cilegon) Allahua’lam bisowaf itu kunci darimana dulunya,” ujarnya
Alawi mencontohkan tentang kondisi di wilayah Gunungsugih, dimana ada pemukiman penduduk yang hanya jaraknya 10 meter dengan batas pagar industri.
“Tentu kita akan musyawarahkan itu dengan antara manajemen dengan penduduk tentu dengan pemerintah daerah memandang perlu untuk melakukan mediasi semuanya akan kita evaluasi nanti,” imbuhnya.
Ia juga berjanji tidak akan melakukan intervensi terhadap industri, berbeda dengan praktik yang mungkin dilakukan oleh pihak lain.
Alawi berharap di Cilegon tercipta kondisi yang kondusif bagi industri dan penduduk untuk hidup berdampingan dan saling memberi manfaat.
“Industri dan masyarakat dapat hidup harmonis tanpa merugikan satu sama lain,” pungkasnya. (*/Rijal)
