Bangun Kesadaran, Koperasi KPS Cilegon Gelar Pendidikan Bagi Anggotanya
CILEGON – Guna meningkatkan kesadaran berkoperasi dan pentingnya mengetahui fungsi koperasi, Koperasi Karya Praja Sejahtera (KPS) Cilegon menggelar pendidikan pengkoperasian kepada 70 anggotanya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Koperasi KPS Didin S Maulana, Kamis (23/2/2023).
Didin menjelaskan pendidikan pengkoperasian ini digelar secara rutin setiap tahunnya yang diikuti 70 anggota.
“Setiap tahun kita gelar pendidikan anggota Koperasi KPS yang diikuti 70 anggota, setiap tahunnya bergantian,” jelasnya.
Menurut Didin, pendidikan koperasi sangatlah penting, sehingga setiap anggotanya harus mengetahui apa itu koperasi dan fungsi dari koperasi itu sendiri.
“Sangatlah penting anggota mengetahui apa itu koperasi dan apa saja fungsi koperasi, karena koperasi tidak melulu soal SHU (Sisa Hasil Usaha), tapi bagaimana menjalankan koperasi dan pentingnya keberadaan koperasi,” ungkapnya.
Didin menambahkan dalam kegiatan pendidikan anggota koperasi ini menghadirkan narasumber dari Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Banten.
“Untuk pematerinya kita hadirkan dari Dekopinwil Provinsi Banten,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dekopinwil Provinsi Banten, Taufik Rohman sekaligus sebagai narasumber mengatakan, yang disampaikan pada kegiatan pendidikan anggota koperasi KPS yaitu prinsip dan nilai koperasi, manajemen koperasi pembacaan laporan keuangan dan pembagian SHU yang baik dan benar.
“Yang dipelajari pada kegiatan pendidikan koperasi saat ini mengenai prinsip koperasi, nilainya, manajemen, serta pembacaan laporan keuangan dan pembagian SHU yang baik dan benar,” tuturnya.
Kemudian Taufik mengatakan, jika bertanya apa itu koperasi, banyak yang tidak mengetahui arti dari koperasi. Padahal arti dari koperasi adalah tolong menolong.
“Saya tanya apa itu koperasi, pasti banyak yang nggak tau, sesungguhnya arti dari koperasi adalah tolong menolong, atau gotong royong,” ungkapnya.
Taufik menambahkan, bahwa pentingnya anggota mengetahui pengkoperasian secara utuh.
“Jangan taunya hanya SHU, tapi anggota harus mengetahui fungsi-fungsinya,” tandasnya. (*/Nas)