Batas Lokasi Pembuangan Lumpur PT Lotte di Situ Rawa Arum Tidak Jelas

CILEGON – Aktivitas proyek PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) berupa pembuangan limbah lumpur hasil kupasan dari hutan bakau di Tanjung Peni yang dibuang ke kawasan Situ Rawa Arum, ternyata masih saja dikeluhkan oleh warga sekitar, yang merasa khawatir bisa menyebabkan banjir saat musim hujan tiba.

Seperti yang dikeluhkan oleh Mas’ud petani asal Kelurahan Gerem yang sawahnya berada tak jauh dari lokasi pembuangan lumpur yang diketahui dilakukan oleh PT Insing Dwi Perkasa sebagai kontraktor rekanan dari PT LCI.

BACA JUGA: Sejumlah Kegiatan di Proyek Lotte Tak Masuk Kajian AMDAL

Teknis pembuangan lumpur PT LCI oleh PT IDP tersebut sepertinya belum pernah disosialisasikan kepada tetangga pemilik lahan.

“Khawatir rendeng (banjir-red) kang, sebab tadinya air nyambung bisa mengalir ke Situ Rawa Arum, kalau ditutup gini kan air dari kali dan urukan turun ke sawah kita. Ada dua kali, yang satu di tengah urukan itu,” keluh Mas’ud saat ditemui faktabanten.co.id bersama petani lainnya, Selasa (13/8/2019) siang.

Mas’ud juga menjelaskan soal aktivitas urukan limbah lumpur yang sempat berhenti sejak sekitar satu minggu yang lalu. Namun menurutnya kembali akan dilanjutkan.

“Soal batas Situ Rawa Arum saya gak hapal, iya sudah ada semingguan mah berhenti, tapi nanti mau turun beko lagi, itu kan masih acak-acakan gitu, yang punya tanah katanya gak terima pengennya diratain,” jelas petani lagi.

BERITA TERKAIT: DLHK Banten Akui Ada Pelanggaran di Proyek Lotte, Karena Buang Lumpur ke Luar Lokasi

Sementara dari pantauan langsung faktabanten.co.id di lokasi, tumpukan lumpur memang terlihat tidak rata, dan juga tidak nampak jelas mana batas Situ Rawa Arum dengan area yang tertera dalam Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) PT Insing Dwi Perkasa dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Cilegon.

Padahal dalam dokumen SPPL, PT Insing Dwi Perkasa diwajibkan untuk membuat tanggul sebagai batas area pemisah antara lahan SPPL dan Situ Rawa Arum, namun ternyata tidak terlihat adanya tanggul yang dibangun.

Bahkan di titik perbatasan dengan tanah milik warga lainnya, hanya terlihat ada tali rafia saja sebagai ciri atau batasnya. (*/Ilung)

Honda