Bayi Jantung Bocor Berobat Mandiri, Belum Ada Bantuan dari Pemkot Cilegon

BPRS CM tabungan

CILEGON – Muhamad Tri Arvin Arkana( 9 bulan) Putra Ketiga Pasangan Siti Muflihah dan Himatullah warga Lingkungan Seruni RT 04 RW 03, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, penderita jantung bocor saat ini sudah dibawa orang tuanya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.

Dengan biaya sendiri keluarga itu berangkat ke Jakarta dengan menumpang mobil milik sesorang yang berbaik hati yang mau meminjamkan mobil kepadanya.

Padahal secara kasat mata keluarga itu sangat membutuhkan pertolongan mengingat Ayah dari Amad (Muhamad Tri Arvin Arkana -Red) saat ini menggangur dan tidak mempunyai penghasilan sama sekali.

Dewi Fitri Kader Cilegon Mandiri (KCM) Kelurahan Kedaleman membenarkan kalau Amad saat ini sudah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Ini kali kedua Amad diperiksa ke Jakarta,” ujar Dewi, Minggu (13/12/2020).

Memang lanjutnya rada miris kalau melihat keluarga itu orang tua Amad saat ini tidak bekerja jadi untuk biaya perobatan ke RSCM Jakarta harus minjam uang kepada saudara dan tetangganya hal itu dilakukan demi kesehatan anaknya.

Loading...

Kite mah rade weruh kang, keluarga kuen, wong sembarang lahir terus di vonis jantung bocor oleh dokter. Kitane terus mengurus sampai dengan berumur 9 bulan. Komo saiki wong tuane Amad nggangur lake penghasilan sama sekali,” ungkap Dewi merasa sedih.

Dewi menuturkan, Amad itu setiap hari harus meminum susu khusus Laktogen jenis BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah -Red) harganya pun sangat mahal, selain mahal kata dia susu tersebut susah dicari sehingga menambah beban dari keluarga itu.

“Untuk menambah Nutrisi Amad iku minumnya susu Laktogen BBLR, hargane larang kang, uwis larang susu kuen gati, hanya anane di toko online,” ungkapnya lagi.

“Sampai saat ini untuk biaya berobat putranya itu Kang Imat (Hikmatullah – Red) biaya sendiri belum ada secuilpun bantuan dari Pemerintah baik dari Pemerintah Kelurahan, Kecamatan maupun Pemerintah Kota,” imbuhnya.

Dewi melanjutkan, di wilayah lingkungan Seruni, Amad bukanlah satu-satunya bayi yang menderita jantung bocor. Kemarin tanpa dideteksi oleh pihaknya ada bayi seumuran Amad juga menderita jantung bocor namun sayang bayi tersebut nyawanya tidak tertolong.

“Kasus Amad ini bukan yang pertama Kang, kemarin juga ada bayi penderita jantung bocor di lingkungan Seruni juga. Tapi sayang bayi itu meninggal dunia. Saya juga bingung kok, banyak kasus bayi jantung bocor di Lingkungan Seruni. Apa penyebabnya juga saya nggak tahu,” tutupnya. (*/Red/Rizal)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien