Beras Bau Apek yang Diterima Nelayan Ditarik oleh Pemkot Cilegon, Tapi Tak Akan Diganti

CILEGON – Beras bantuan penanggulangan covid-19 yang dibagikan kepada puluhan nelayan di Suralaya yang berbau apek dan tidak layak konsumsi akhirnya ditarik kembali oleh pihak Pemkot Cilegon melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) pada Rabu (20/5/2020) kemarin.

Namun sayangnya, beras bantuan yang sudah diambil kembali oleh pihak DKPP itu hingga kini tidak kunjung datang penggantinya, padahal puluhan nelayan sangat menunggu bantuan tersebut untuk mengatasi solusi kesulitan ekonomi saat ini.

Ketua Rukun Nelayan Suralaya Rebudin membenarkan beras yang distribusikan oleh DKPP sebagai bantuan covid-19 itu pada hari Rabu (20/5/2020) kemarin sudah ditarik oleh pegawai DKPP.

“Ya, Rabu kemarin pihak DKPP sudah mengambil beras itu, namun sayang sampai hari ini beras penganti tidak juga datang, padahal bantuan beras itu sangat di harapkan nelayan,” kata Rebudin kepada wartawan, Jumat (22/5/2020).

Pijat Refleksi

BERITA TERKAIT: Beras Apek yang Dibagikan DKPP Cilegon ke Nelayan Harganya Rp10.543 per Kg

Rebudin mengungkapkan, sebelum beras itu ditarik oleh pihak DKPP, pihaknya mengaku dipaksa oleh pegawai DKPP untuk membuat berita acara penarikan yang isinya pihak DKPP tidak mengganti beras tersebut dengan alasan bahwa beras yang diberikan ini masih layak untuk dikonsumsi.

Pihak Dinas menyatakan bahwa beras bantuan untuk nelayan tersebut sudah sesuai spek dan pengadaannya melalui Bulog, serta tidak ada di pasaran.

“Saya dipaksa untuk membuat berita acara penarikan beras, tapi saya menolaknya. Apalagi alasan pegawai tersebut mengatakan tidak ada pergantian beras dan berdalih beras itu layak untuk dikonsumsi, jadi kalaupun diganti beras itu sama dengan beras yang distribusikan kemarin lalu,” jelasnya.

Dihubungi melalui pesan Whatsapp, Kepala Bulog Sub Divre Serang Eko Yudi Miranto menegaskan, tidak ada pergantian beras oleh pihaknya, meskipun ada keluhan dari Rukun Nelayan Suralaya.

Setelah pihaknya mendatangi dan melihat kondisi beras yang ada di pangkalan nelayan Suralaya, menurut Eko, beras yang diterima nelayan berkualitas bagus sama dengan spek beras yang disuplai oleh Bulog.

Eko menegaskan tidak ada lagi alasan para nelayan menolak beras bantuan dari DKPP yang sudah didistribusikan tersebut.

“Hal ini sudah saya sampaikan di awal kalau berasnya turun mutu seperti yang disampaikan temen-temen wartawan dan nggak sesuai dengan beras di dinas akan saya ganti. Saya lihat waktu kesana berasnya sama dengan disaksikan pak Ridwan (Pegawai DKPP) dan Pak Rebudin sendiri sudah lihat dibandingkan beras sampel sama jadi nggak ada masalah,” katanya.

Eko juga menegaskan bahwa keluhan para nelayan tersebut tidak beralasan, karena pengadaan beras oleh Bulog dari DKPP seharga Rp10.543 adalah beras kualitas medium seperti yang diterima nelayan.

“Keluhan penerima beras seperti yang disampaikan Pak Rebudin berasnya nggak sama dengan beras premium yang biasa dimakan, ya pasti gak sama karena itu kan beras medium. Apalagi Pak Rebudin sudah menerima penjelasan dan berasnya sama jadi sudah selesai tidak ada masalah, mestinya temen-temen wartawan juga langsung bisa hadir, biar tidak ada perbedaan persepsi. Sudah ya pak jangan meributkan hal yang sebenarnya gak ada masalah. Terimaksih,” tutup Eko.

BACA JUGA: Beredar Keluhan Warga Soal Bantuan Sembako Covid-19 Tak Layak dari Pemkot Cilegon

Sementara diketahui, dari sebanyak 78 karung beras bantuan ukuran 10 kilogram yang awalnya diterima oleh nelayan Rukun Suralaya, jumlah beras yang kembali ditarik oleh DKPP Cilegon sebanyak 45 karung. Sisanya beras telah dipergunakan oleh para nelayan pada saat awal diberikan, namun akhirnya nelayan kompak mengembalikan semuanya karena menganggap beras bantuan itu kurang layak konsumsi dan berbau apek. (*/Red/Angga)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien