CILEGON – DPP Brigade Al-Khairiyah apresiasi program salah satu lembaga pemantau Pemilihan Umum (Pemilu), dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada Kota Cilegon Tahun 2020. Dimana, masyarakat mengadakan sayembara tangkap pelaku money politics atau politik uang, yang berpotensi mempengaruhi pilihan seseorang saat pencoblosan.
Kepala Bidang Advokasi dan Hukum DPP Brigade Al-Khairiyah Sigit Maryana mengatakan, pihaknya menginginkan adanya Pilkada yang jujur, dan bebas dari kecurangan. Maka, DPP Brigade Al-Khairiyah sangat mendukung adanya program Jaringan Rakyat Demokrasi dan Pemilu (JRDP), bahkan ia siap untuk membantu ikut mensosialisasikan.
“Seperti dalam membantu menyebarkan informasi, adanya sayembara untuk menangkap para pengkhianat Demokrasi. Yang menggunakan cara-cara kotor dalam kepentingannya untuk mendapatkan suara,” tuturnya, Minggu (6/12/2020).
Hal ini pun sesuai dengan moto Brigade Al-Khairiyah sebagai organisasi Lembaga Otonom, tentang pemberantasan korupsi. Maka, ia mengajak untuk memberhentikan praktik korupsi sejak hari pemilihan.
“Kami Brigade AK1 siap menurunkan anggota PAC, yang tersebar di 8 Kecamatan. Untuk membantu menyebarkan selebaran dari lembaga pemantau ini,” jelasnya.
Dimana, sayembara ini akan menghasilkan output berupa terwujudnya Demokrasi yang bersih dari praktik-praktik kecurangan. Serta, terlepas siapapun yang terpilih, rakyat mendapatkan mendapatkan pemimpin yang sesuai keinginan Rakyat.
“Bukan pemimpin yang membeli suara demi kemenangannya,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Selain melakukan pemantauan di TPS, kali ini JRDP juga lakukan sayembara unik. Dimana JRDP menyediakan hadiah khusus bagi warga yang berhasil menangkap, dan melaporkan pelaku money politic atau politik uang menjelang pemungutan suara Pilkada di Kota Cilegon.
“Kami menyediakan hadiah Rp 1 juta bahkan Rp 2 juta, baik secara pribadi maupun kelompok yang berhasil menangkap tangan, berani melaporkan pemberi uang atau sembako kepada Bawaslu yang nanti dikawal bersama oleh JRDP,” ujar Juru Bicara JRDP Cilegon, Cecep Irfanudin, saat menggelar konferensi pers, Jumat (4/12/2020).
JRDP bahkan sudah menyiapkan total hadiah hingga Rp 100 juta bagi para pelapor untuk upaya melakukan perlawanan terhadap praktik money politics. (*/A.Laksono).
