Bukber Gubernur dengan Santri Ponpes Se-Cilegon, Al-Khairiyah Terbuka untuk Syiar Islam
CILEGON – Setelah sukses menggelar Silaturahmi Seribu Ulama di Banten bersama Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu, kali ini Al-Khairiyah juga sukses menyelenggarakan silaturahmi antara Pemerintah Daerah, ulama dan santri di Kota Cilegon yang dibalut dalam acara buka puasa bersama pada Rabu (30/5/2018) di GSG Yayasan Al-Khairiyah Citangkil.
Acara yang terselenggara ini berkat kerjasama yang terjalin baik antara Pemprov Banten, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Cilegon dan Yayasan Al-Khairiyah Citangkil. Selain buka puasa bersama, acara ini juga diisi dengan santunan untuk yatim dan dhuafa, serta penyerahan bantuan untuk pesantren.
Dalam sambutannya, Gubernur Banten Wahidin Halim, berjanji akan terus memberikan perhatian yang lebih kepada ulama, melalui peningkatan bantuan untuk pondok pesantren yang ada di Banten.
“Sekolah-sekolah swasta (Pondok Pesantren) mulai kita perhatikan, insyaAllah kedepan akan kita lebih perhatikan lagi,” ungkap WH.
Sementara itu, Ketua Umum PB Al-Khairiyah, Ali Mujahidin, menyambut baik perhatian yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten kepada ulama yang merupakan ujung tombak dalam membangun peradaban masyarakat.
Pria yang akrab disapa Haji Mumu ini juga berharap Pemerintah Daerah di bawahnya dapat menyambut dan memfasilitasi lebih baik lagi.
“Karena keberadaan pesantren ini sangat penting bagi pembangunan peradaban bagi kemajuan sebuah daerah dan bangsa,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Khairiyah Citangkil, Ustadz Alwiyan Q. Syam’un mengatakan, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten adalah suatu hal yang baik dan maslahat.
“Semoga ini sesuatu yang maslahat, karena secara regulasi tidak ada masalah. Semua pihak harus bersyukur, agar pondok pesantren termotivasi untuk mengembangkan dirinya dan menjadi penyeimbang perubahan perkembangan sosial di Banten,” ujarnya.
Ustadz Alwiyan juga menambahkan, untuk sesuatu yang baik, maka semua pihak harus mendukung hal itu. Pesantren harus dijadikan prioritas karena bukan hanya mendidik orang supaya cerdas tapi juga penyeimbang perubahan sosial masyarakat.
“Kami mendorong siapapun yang akan menyelenggarakan syiar-syiar Islam, silahkan gunakan gedung yang ada di Al-Khairiyah. Kita bantu, ini kan punya ummat siapapun kita bantu. Silahkan gunakan fasilitas yang ada di Al-Khairiyah supaya syiar Islam terus berkembang,” imbuhnya. (*/Ika)