Chandra Asri Akan Jadi Perusahaan Petrokimia Terbesar Kelima di Asia Tenggara Setelah Akuisisi SECP

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

CILEGON – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menjadi perusahaan petrokimia terbesar kelima di Asia Tenggara setelah akuisisi SECP milik Shell Singapore Pte Ltd.

Kapasitas perusahaan akan meningkat dari 4,23 juta ton menjadi 18,07 juta ton, dengan pendapatan hampir lima kali lipat.

Chandra Asri menggandeng Glencore untuk mempertahankan daya saing di tengah transisi energi dan memenuhi defisit 50% kebutuhan petrokimia domestik.

Suryandi, Direktur SDM dan Urusan Korporasi Chandra Asri, mengatakan bahwa kapasitas perusahaannya akan mengalami peningkatan signifikan dari 4,23 juta ton menjadi 18,07 juta ton.

“[Kenaikannya] kurang lebih hampir lima kali lipat kapasitas, dan tentu saja itu juga pertumbuhan pendapatan hampir lima kali,” ujarnya dalam paparan publik Chandra Asri 2024, Rabu (30/10/2024).

Advert

Chandra Asri telah menandatangani Conditional Sales and Purchase Agreement terkait akuisisi SECP pada 8 Mei lalu.

Nantinya, pionir petrokimia dalam negeri ini akan mengelola SECP, yang mencakup aset penyulingan dan petrokimia terintegrasi di Pulau Bukom dan Pulau Jurong.

Di Pulau Bukom, SECP mengoperasikan kilang dengan kapasitas 237.000 barel per hari dan cracker etilena berkapasitas 1,1 juta ton per tahun.

PUPR Banten Infografis

Sementara di Pulau Jurong, SECP beroperasi di atas lahan seluas 60 hektare dan menghasilkan berbagai produk seperti etilena oksida, etoksilat, monomer stirena, dan propilena oksida.

“Jadi nanti, kalau semua sudah beres, ketentuan regulasi pemerintah Singapura juga sudah disetujui, karena kita masih subject to persetujuan pemerintah Singapura, diperkirakan di akhir tahun ini atau akhir Januari,” ujarnya.

Secara terperinci, penambahan kapasitas 13 juta ton Chandra Asri setelah akuisisi SECP akan berasal dari fasilitas petrokimia sebesar 4,4 juta ton dan fasilitas kilang minyak sebesar 8,5 juta ton.

Kemudian, akan ada tambahan kapasitas lain yang berasal dari pabrik klor alkil yang akan dioperasikan Chandra Asri pada 2026 atau awal 2027.

“Diharapkan nanti dengan adanya penambahan kapasitas, juga dengan pembangunan pabrik klor alkil yang kami rencanakan selesai pada 2026 atau awal 2027, total kapasitas yang dikelola Chandra Asri adalah sebesar 18 juta ton,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Suryandi juga menyampaikan bahwa dalam akuisisi SECP, Chandra Asri menggandeng Glencore untuk memanfaatkan keahlian bersama dan membuka peluang baru untuk mempertahankan daya saing di tengah transisi energi, rencana pertumbuhan jangka panjang, perluasan penawaran produk, serta memberikan nilai bagi setiap pemangku kepentingan.

Ia mencontohkan bahwa saat ini produksi Chandra Asri hanya mampu memenuhi kebutuhan petrokimia domestik sekitar 50 persen.

“Masih ada defisit 50 persen. Dari mana 50 persen itu dipenuhi? Saat ini sebagian besar dari impor,” ujarnya.

“Kami melihat bahwa dengan akuisisi aset Shell ini, kami akan memperoleh nilai tambah, di mana, pertama, ini selaras dengan pertumbuhan Chandra Asri dalam mewujudkan strategic growth-nya,” kata Suryandi. (*/Red)

DPRD Banten HUT Brimob
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien