Dampak Covid-19, Walikota Cilegon Siapkan Opsi Karantina Wilayah

CILEGON— Meski saat ini Kota Cilegon masih masuk zona hijau atau belum ada yang tercatat warganya yang positif Covid-19, Walikota Cilegon Edi Ariadi mengakui pihaknya sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk dari penyebaran virus mematikan tersebut di Kota Cilegon, khususnya pada dampak perekonomian warga apabila harus ada isolasi.

Sebelumnya, beberapa elemen masyarakat mendorong Pemkot Cilegon untuk sedari dini melakukan isolasi atau karantina wilayah, dengan tidak menunggu terjadinya kasus atau adanya korban Covid-19.

“Dalam situasi terburuk harus ada isolasi 6 bulan atau 9 bulan, kita sudah menghitung-hitung berapa yang harus kita subsidi untuk mereka yang kita bantu, terutama tukang ojek, sopir angkot, tukang becak, nelayan yang memang kehilangan mata pencahariannya,” ujar Edi saat ditemui di Posko Covid-19 BPBD Cilegon, Kamis (9/4/2020) sore.

Lebih lanjut Edi juga sudah melakukan koordinasi dengan jajaran di bawahnya dan menjelaskan sumber anggaran yang sudah siap untuk menghadapi situasi terburuk di Cilegon.

“Saya sudah mengkoordinir, dari Baznas, Korpri sembako, terus dana-dana yang kita alokasi dari APBD ada di Dinsos, CSR dan sebagainya, termasuk dari APBN dan Banten 1. Nanti kita kumpulkan. Alhamdulillah yang sudah siap aja 100 ton dari APBD dan 100 ton dari APBN,” jelasnya.

“Jadi kalau situasi terburuk kita bagikan. Hitungannya satu keluarga 3 jiwa walaupun ada warga yang anaknya 5, kurangnya dari mana nih?” tandasnya. (*/Ilung)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien