Dapur MBG Tegal Ratu Cilegon Mulai Beroperasi Januari, 3.300 Siswa di 22 Sekolah Jadi Penerima Manfaat.

CILEGON-Keraguan publik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlahan terjawab.
Di Kota Cilegon, dapur MBG yang dikelola oleh Muhlis Sayyidi dipastikan siap beroperasi awal Januari 2026, dengan menyasar 3.300 penerima manfaat dari 22 sekolah, mulai dari PAUD hingga SLTA.
Pengelola SPPG Tegal Ratu, Muhlis Sayyidi mengungkapkan, pada awal pembangunan dapur MBG, pihaknya sempat menghadapi berbagai isu miring dan keraguan yang berkembang di media, baik online maupun kanal lainnya.
Namun, dukungan penuh dari yayasan serta proses diskusi dan elaborasi yang matang membuat keyakinan itu tumbuh.
“Awalnya memang banyak isu yang meragukan program ini. Tapi setelah kita dibantu dan didorong oleh yayasan, lalu kita elaborasi melalui diskusi-diskusi, ternyata program ini sangat bermanfaat,”ungkap Muhlis kepada wartawan, rabu, (17/12/2025)
Menurut dia, MBG bukan sekadar program makan gratis, melainkan investasi jangka panjang untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Asupan makanan bergizi, segar, dan bebas pengawet menjadi pondasi utama dalam membangun generasi yang sehat secara fisik dan mental.
“Visi Presiden menuju 2045 sebagai generasi emas itu dibangun dari cara makan dan menu makanan yang bergizi. Kita tidak lagi makan makanan olahan yang penuh pengawet, semuanya diupayakan fresh,” jelasnya
Muhlis pun menambahkan, kecukupan gizi berpengaruh langsung pada pola pikir dan karakter anak.
“Kalau orang lapar, pikirannya bisa ke mana-mana. Maka sejatinya ini adalah penguatan tauhid. Dari anak-anak hingga SMA, dengan asupan gizi yang cukup, mereka bisa berpikir tenang, lebih cerdas, dan diharapkan menjadi generasi emas,”katanya.
Saat ini, kata Muhlis dapur MBG tersebut melayani 3.300 porsi untuk siswa di 22 sekolah. Ke depan, cakupan penerima manfaat akan diperluas dengan mendata ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (B3).
meski demikian, Operasional dapur dijadwalkan dimulai setelah libur semester, tepatnya pada Januari, menyesuaikan kalender pendidikan.
Dari sisi tata kelola, Ia juga menegaskan bahwa seluruh operasional dapur berada di bawah pengawasan ketat Badan Gizi Nasional (BGN).
“Sesuai ketentuan BGN, satu SPPG itu sekitar 47 sampai 50 orang. Tiga orang dikirim langsung oleh BGN sebagai kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntansi. Semua dikontrol pusat, jadi dana tidak bisa digunakan sembarangan walaupun sudah ditransfer,”tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon H. Robinsar mengapresiasi peran berbagai pihak yang terlibat dalam mendukung program MBG di Kota Cilegon
“Alhamdulillah, berdasarkan informasi dari Kepala MBG BGN di Cilegon, saat ini sudah berdiri sekitar 25 sampai 26 dapur. Sementara kebutuhan idealnya sekitar 45 dapur,”nya
Lebih lanjut, Ia berkomitmen untuk mendorong percepatan pembangunan dapur MBG pada tahun mendatang.
“Atas nama pemerintah, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Yayasan yang telah hadir membantu kami memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis bagi anak-anak didik di Kota Cilegon,”katanya
Dengan 3.300 porsi makanan bergizi yang akan disalurkan ke 22 sekolah, Robinsar memastikan dapur MBG ini akan mulai beroperasi setelah libur sekolah.
“Pastinya setelah liburan sekolah,” pungkasnya.***
