Demi Cetak Djawara MAN 2 Kota Cilegon Siap Hadapi New Normal
CILEGON – Pandemi Covid 19 saat ini menghantui umat manusia hampir seluruh negara di dunia terjangkit virus asal wuhan cina, tak terkecuali Indonesia. Efek dari covid 19 ini begitu dahsyat merubah seluruh tatanan kehidupan manusia mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga dunia pendidikan tak luput dari dampak wabah covid 19.
Seluruh aktivitas pendidikan yang bersifat tatap muka terpaksa harus ditiadakan, kampus sekolah hingga taman kanak-kanak (TK) tak boleh lagi dibuka hingga wabah covid 19 terkendali.
Namun kini pemerintah telah menggaungkan era New Normal dimana aktivitas kehidupan sudah mulai secara bertahap dibuka dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Aktivitas sekolah juga sudah mulai dibuka pada tanggal 13 juli 2020 sesuai jadwal awal tahun pelajaran, dengan begitu seluruh lembaga pendidikan harus sudah menyiapakan strategi aktivitas pembelajaran.
MAN 2 kota cilegon sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada di Kecamatan Grogol telah mempersiapkan era new normal pendidikan dari sebelum di mulainya tahun ajaran baru.
Dikatakan Munirudin selaku kepala MAN 2 Kota Cilegon pihaknya sudah siap menyongsong era baru pendidikan dengan penerapan pembelajaran online hal itu berdasarkan edaran pemerintah bahwa sekolah belum bisa mengadakan tatap muka pembelajaran karena cilegon masih berada di zona kuning.
“Sehingga kami bersama seluruh dewan guru sudah mengadakan rapat dan pelatihan sistem pembelajaran daring bahkan kami sudah menyiapkan aplikasi pembelajaran e-djawara sebagai media pembelajaran,” ujarnya.
Sebagai uji coba kesiapan pembelajaran online kami, lanjut Munirudin, saat ini sedang melaksanakan kegiatan masa ta’aruf siswa madrasah (MATSAMA) secara daring.
Diakui Munirudin hal itu dilakukan sebagai salah satu inovasi dari revolusi pendidikan abad 21.
“Saat ini terlebih kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 dan era bonus demografi. Anak didik kita mesti dibekali dan diajarkan sesuai perkembangan zaman karena hakikat mendidik adalah menyiapkan anak didik kita untuk siap dan survive menghadapi masa kini dan masa mendatang dan era mendatang adalah era teknologi oleh karena itu tidak boleh anak didik MAN 2 Kota Cilegon satupun yang gagap teknologi mengingat persaingan di masa depan sangat begitu keras,” paparnya.
“Kita tidak hanya bersaing dengan manusia akan tetapi kita bersaing dengan robot dan artificial intelegency (kecerdasan buatan) maka tidak salah sekolah kami mengusung branding madrasah djawara, djawara ditinjau dari kearifan lokal adalah orang yang pemberani, jagoan, pemenang, dan menguasai berbagi keilmuan maka itulah harapan kami kepada lulusan MAN 2 Kota cilegon kelak mereka di masa depan harus menjadi djawara peradaban djawara di bidang keagamaan, djawara di bidang sains dan teknologi dan djawara di bidang lainnya,” tambah Munirudin.
Ditambahkan Munirudin, djawara merupakan tujuh prinsip sikap yang harus dimiliki peserta didik MAN 2 Kota cilegon yaitu Disiplin, Jujur, Aktif, Wibawa, Adil, Religius dan Amanah.
“Dengan sikap Djawara insyaallah pelajar MAN 2 Kota cilegon akan sukses mulia,” tandasnya.
Madrasah yang mengusung visi Unggul, produktif, kompetitif dan berakhlakul karimah ini juga beberapa bulan yang lalu sebelum terjadi pandemi covid 19 sudah melakukan terobosan dengan memberangkatkan 50 siswa ke Kampung Inggris selama 3 bulan hal itu demi mewujudkan visi yang yang di usung, selain itu MAN 2 Kota Cilegon juga pada tahun ini akan membangung asrama siswa (Boarding School). (*/Red)