Dinkes Cilegon Himbau Masyarakat  Waspadai Gigitan Hewan Rabies

DPRD Cilegon Idul Adha

 

CILEGON – Kasus Gigitan Hewan Penularan Rabies (GHPR) di Cilegon mulai menunjukkan adanya peningkatan hingga pertengahan 2023 ini.

Diketahui, pada tahun 2022 dari bulan Januari hingga Desember di Kota Cilegon terdapat 28 kasus.

DPRD Pandeglang Kurban

Sedangkan, untuk tahun 2023 dari bulan Januari sampai Juni terdapat 19 kasus. Namun kasus tersebut hanya kasus gigitan hewan saja, dan belum tentu masuk ke dalam kasus gigitan hewan rabies yang hingga menyebabkan penyakit rabies di manusia atau orang yang digigit oleh hewan tersebut.

Informasi itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan (Kabid PUKM-UMP) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Febri Naldo ketika ditemui di kantornya pada Rabu (12/7/2023).

Gerindra Banten Idul Adha

Lebih lanjut Febri menegaskan, dari banyaknya kasus gigitan yang ada, semua kasus tersebut masih tergolong pada kasus gigitan hewan biasa dan tidak ditemukan pasien yang dinyatakan positif rabies.

Menurutnya, dalam kasus gigitan tersebut, orang yang digigit oleh hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing, kelelawar, monyet dan lain sebagainya, belum tentu dipastikan sebagai orang yang menderita penyakit rabies.

“Itu kasus belum pasti rabies, hanya kasus gigitan dan curiga bahwa hewan yang menggigit itu membawa virus rabies. Karena SOP-nya, ketika seseorang yang digigit sama anjing atau kucing yang dicurigai membawa virus rabies, mereka berobat ke puskesmas dan itu masuk ke data kami sebagai kasus gigitan hewan yang dicurigai pembawa rabies,” kata Febri.

Kpu

Dilanjutkan, dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah dilakukan, setelah orang yang digigit oleh hewan ini ke puskesmas, pihak puskesmas akan memberikan obat untuk luka dan vaksin anti rabies guna mencegah terjadinya penyakit rabies di pasien.

“Itu di puskesmas ada perawatan lukanya dan ada SOP-nya kemudian diberikan vaksin. Setelah itu puskesmas akan melaporkan hal itu kepada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon untuk dilakukan observasi terhadap hewannya selama 14 hari. Jika hewannya mati, maka ada kemungkinan rabies, tetapi selama ini kami tidak mendapatkan laporan yang positif, dan tidak ada juga laporan kasus rabies yang meninggal,” bebernya.

Guna melakukan penanganan kasus gigitan hewan rabies, Dinas Kesehatan Kota Cilegon telah menyiapkan vaksin anti rabies di setiap puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Cilegon.

Diketahui, stok vaksin saat ini di Puskesmas Kecamatan Jombang ada 6 vaksin, Puskemas Kecamatan Grogol ada 14 vaksin, Puskemas Kecamatan Cibeber ada 15 vaksin, Puskesmas I Kecamatan Citangkil ada 20 vaksin, Puskemas Kecamatan Citangkil II ada 20 vaksin, Puskemas Kecamatan Ciwandan ada 26 vaksin, Puskemas Kecamatan Pulomerak ada 22 vaksin, Puskesmas Kecamatan Purwakarta ada 20 vaksin, dan Puskesmas Kecamatan Cilegon ada 20 vaksin yang tersedia.

“Sedangkan di Dinkes Cilegon ada stok 63 vaksin. Kita anggarkan tiap tahun, kita simpan di semua puskesmas agar mempermudah akses masyarakat. Kalau dulu kita sulit mencari vaksin rabies, kalau sekarang misalnya ada kasus masyarakat mudah mencari vaksin, dan tidak resah, karena jika sudah di vaksin pasti masyarakat tenang,” jelas Febri.

Febri menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan monyet harus dipelihara dengan benar kemudian harus rutin diperiksa ke dokter hewan.

“Selanjutnya, jika ada orang yang digigit hewan liar atau hewan peliharaan, harus segera langsung ke puskesmas karena nanti akan diobati lukanya dan kami berikan vaksin,” ujarnya.

Karena menurutnya, walaupun hewan tersebut tidak dicurigai sebagai hewan pembawa virus rabies, orang yang digigit hewan tersebut harus segera diobati dan diberikan vaksin, guna mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Lebih baik kita waspada dan mencegah, daripada mengobati, dan daripada nanti ketika sudah positif, nanti sudah terlambat dan virusnya sudah menyebar kemudian dapat menyebabkan kematian,” tegasnya. (*/Hery)

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien