Dinsos Cilegon Gencar Gelar Muskel DTKS, Warga Nilai Datanya Asal-asalan
CILEGON – Dinas Sosial Kota Cilegon akhir – akhir ini gencar menggelar Muskel DTKS (Musyawarah Kelurahan Data Terpadu Kesehjateraan Sosial).
Digelarnya Muskel DTKS adalah untuk mendata warga yang belum terdata di DTKS dan masuk ke DTKS. Namun sayang kegiatan keliling ke setiap Kelurahan itu hasilnya masim belum maksimal dan hanya terkesan kegiatan seremonial saja.
Dari pantauan di lapangan disetiap Muskel di Kelurahan para RT dan RW banyak yang mengeluh karena warganya yang diusulkan selalu di tolak atau kata lain yang terdata di DTKS orangnya hanya itu-itu saja.
“Percuma kang, digelarnya Muskel DTKS, kita meh, ngusulin orang yang berhak masuk ke DTKS, tapi nggak pernah di respon oleh pihak Dinsos,” tutur salah seorang RT yang berada di Kecamatan Purwakarta yang enggan disebutkan namanya kepada awak media,” Sabtu (12/6/2021).
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT lainya, updating data yang digelar Dinsos itu hanya seremonial saja. Tidak ada data yang konkret yang dilakukan Dinsos. Setiap data kata dia yang diusulkan selalu mentah padahal setiap data yang kita berikan itu data yang valid bukan data palsu.
“Saya pernah mengusulkan ke pihak Dinsos agar warga saya itu masuk ke DTKS, tapi sudah nunggu lama, boro-boro masuk DTKS. Alasannya jaringan eror yang membuat data itu belum masuk ke DTKS,” katanya.
Sementara itu Kepala UPT Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial pada Dinas Sosial Kota Cilegon Yusuf Han membantah keras kalau Muskel itu hanya dikatakan hanya seremonial saja. Menurutnya Muskel yang dilakukan itu adalah untuk memverifikasi kelayakan bantuan sosial yang selama ini datanya belum valid. Baik dari segi Adminduk maupun ketepatan sasaran rumah tangga penerima bansos.
“Dan karena itu diperlukan updating DTKS dengan melibatkan para RT dan RW yang lebih mengetahui kondisi perekonomian warganya.
Disinilah peran RT dan RW dibutuhkan untuk menentukan kebijakan atas kelayakan warganya yang berhak menerima bantuan. Jika memang ada warganya layak untuk diberi bansos maka seyogyanya para RT dan RW mengusulkan warga tersebut masuk ke dalam DTKS,” pungkas Yusuf. (*/Red)
