Disnaker Cilegon Tak Tahu Ada Rekrutmen Karyawan PT Selago Makmur Baru-baru Ini

Sebelumnya diberitakan, Pemuda Pancasila MPC Kota Cilegon menyesalkan sikap tertutup dan tidak kooperatif dari PT Selago Makmur Plantation dalam momen perekrutan tenaga kerja yang berlangsung baru-baru ini.

Pemuda Pancasila MPC Kota Cilegon juga mendukung penuh gerakan dari masyarakat setempat baik di Kelurahan Gunungsugih dan Kecamatan Anyar, yang menuntut keadilan dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal oleh PT Selago Makmur.

Diketahui, PT Selago Makmur selama ini dinilai tak menghargai SDM Lokal dan juga tertutup dalam hal peluang kegiatan usaha. Keberadaan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit PT Selago Makmur Plantation Ini berada di wilayah Gunungsugih, Cilegon dan Kecamatan Anyar.

“Kami sudah mendengar ada keluhan dalam hal rekrutmen tenaga kerja ini, dan tidak boleh lah seperti itu. Kalau bersinergi dengan masyarakat lokal kan enak, jadi harus ada dampak positifnya keberadaan pabrik itu,” ujar Eka W Dahlan, Sekretaris Pemuda Pancasila MPC Kota Cilegon, Kamis (19/3/2021).

Dikabarkan bahwa PT Selago Makmur Plantation baru-baru ini melakukan rekrutmen tenaga kerja sekitar 20 orang, namun diketahui dari wilayah terdekat hanya menyerap 5 orang dari Gunungsugih, dan tidak ada sama sekali yang diterima dari Kecamatan Anyar.

Terkait tidak adanya laporan rekrutmen kali ini dari PT Selago Makmur Plantation kepada Disnaker, Eka juga mengecam hal tersebut.

“Setiap kebutuhan dan rekrutmen tenaga kerja oleh perusahaan itu harus dilaporkan ke Disnaker, status karyawannya apakah tenaga kontrak atau organik, prosedurnya bagaimana, data karyawan yang diterima, semuanya harus terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi,” imbuh Eka.

Eka yang juga Praktisi Hukum ini menambahkan bahwa aspirasi dari masyarakat terdekat industri harus diperhatikan dan diprioritaskan oleh manajemen perusahaan.

Sebelumnya, Ketua Karang Taruna Kecamatan Anyer,  Eka Yulianto menyatakan, mengecam keras kebijakan manajemen PT Selago Makmur yang selama ini tidak menghargai SDM lokal.

“Awalnya kami warga sangat mendukung dan berharap besar terus tumbuhnya industri di sekitar kami, agar bisa membawa kebaikan, tapi faktanya bertolak belakang dari harapan itu. Tahun lalu kasus PHK puluhan karyawan lokal terjadi,  eh ternyata PT Selago malah merekrut karyawan dari luar daerah. Ini kan sudah menyakiti kami warga sekitar,” ungkap Eka kepada awak media, Senin (15/3/2021). (*/Red/Rizal)

Honda