Disperindag Cilegon Ungkap Pemicu Harga Cabai Naik Drastis
CILEGON – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon mencatat harga cabai di sejumlah pasar rakyat mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi akibat cuaca buruk dan serangan hama.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Cilegon, Dedi Jauhari, menjelaskan bahwa penurunan hasil panen di sejumlah daerah penghasil menyebabkan pasokan cabai masuk ke Cilegon menurun.
“Pasokan sedikit berkurang karena beberapa daerah mengalami penurunan hasil panen akibat cuaca buruk. Banyak tanaman yang membusuk sebelum dipanen,” ungkap Dedi di Cilegon, Minggu (20/4/2025).
Selain cuaca, lanjut Dedi, serangan hama juga turut memperburuk kondisi produksi cabai.
Hal ini berdampak langsung pada jumlah cabai yang tersedia di pasar.
“Beberapa petani cabai mengeluhkan tanaman mereka terserang hama, sehingga banyak yang mati sebelum sempat dipanen,” ujarnya.
Menurut Dedi, pasokan cabai dan tomat yang masuk ke pasar-pasar di Kota Cilegon umumnya berasal dari wilayah Jawa Barat seperti Bandung dan Bogor, serta sebagian dari Jawa Tengah.
Para pedagang di Cilegon biasanya mengambil stok dari agen besar yang berada di Pasar Tanah Tinggi Tangerang dan Pasar Caringin Bandung.
Berdasarkan data informasi harga kebutuhan pokok Disperindag Kota Cilegon sejak Kamis (17/4/2025), tercatat harga rata-rata cabai rawit merah naik menjadi Rp85.000 per kg.
Dengan rincian Pasar Baru Cilegon Rp90.000 per kg, Pasar Baru Merak Rp80.000 per kg dan Pasar Blok F Rp100.000 per kg.
Sementara itu, cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan dari semula Rp29.000 menjadi Rp31.000 per kg.
Untuk cabai merah keriting, harga justru mengalami sedikit penurunan dari Rp71.000 menjadi Rp67.000 per kg.
Sedangkan cabai merah besar turun dari Rp58.000 menjadi Rp46.000 per kg.(*/Nandi)
