DKPP Kota Cilegon Gelar Sosialisasi Pengendalian Penyakit Rabies
CILEGON – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon menggelar kegiatan Sosialisasi Pengendalian Penyakit Rabies yang diselenggarakan di Lingkungan Samandaran, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Rabu, (2/11/2022).
“Penyakit rabies ini bersifat Zoonosis penyakit ini bisa menular kepada manusia dari hewan pembawa rabies jadi melalui air liur yang kena luka dari gigitan yang terbawa virus rabies,” ungkap Sub Koordinator Kesehatan Hewan pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon Dina Safitri.
Binatang yang dapat terjangkit rabies lanjut Dina meliputi anjing, kucing, merak, musang atau hewan berdarah panas lainnya.
jika hewan tersebut menggigit kepada manusia hewan itu harus di observasi selama 14 hari untuk memastikan jika hewan tersetidak membawa virus rabies namun, jika sudah 14 hari hewan tidak mati dan tidak menunjukkan gejala rabies hewan tersebut harus divaksin rabies sebelum dilepas kembali.
“Untuk manusianya sendiri yang tergigit harap ke puskesmas karena virus ini gejalanya dapat menyerang saraf pusat,” ucapnya.
Jika tidak ditangani serius manusia yang terkena rabies akan mengali kegilaan atau satu atau dua minggu manusia itu akan mengalami kematian dengan mengeluarkan air liur secara berlebihan dan mengalami kejang-kejang.
“Sosialisasi rabies tadi pesertanya yaitu Puskesmas dari 8 Kecamatan, seperti komunitas hewan, komunitas kucing, musang dan komunitas anjing serta dari dokter hewan serta praktisi kalangan yang memang berhubungan langsung dengan hewan pembawa rabies,” ungkap Dina.
Sementara kasus rabies di Kota Cilegon saat ini tidak ada, pihak DKPP juga berupaya selama setahun ini melakukan observasi terhadap hewan pembawa rabies
“Jika tidak menunjukkan gejala rabies artinya aman dan untuk Provinsi Banten sampai tahun ini tidak lagi ditemukan kasus positif rabies,” paparnya.
Menurutnya, dampak virus rabies sangat luas kepada masyarakat awam, pihaknya juga berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat menggunakan media sosial, selain itu dampak dari virus rabies sangat luas terhadap ekonomi, sosial masyarakat karena sangat berpengaruh.
“Misalkan ada satu positif di wilayah Cilegon berdampak pada investasi pariwisata akan benar-benar turun drastis dan dari segi keamanan masyarakat takut karena banyak hewan berkeliaran yang berpotensi menularkan rabies,” pungkasnya. (*/Nas)