CILEGON – Taman Pelangi Jogjakarta bekerjasama dengan Krakatau Jungle Park memberikan hiburan Festival Lampion untuk warga Kota Cilegon dan sekitarnya.
Festival Lampion yang digelar mulai tanggal 2 November sampai dengan 3 Desember 2017 ini, tepatnya berlokasi di Krakatau Jungle Park, depan The Royale Krakatau Hotel, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta.
Kegiatan yang sudah sering diselenggarakan oleh Taman Pelangi Jogja yang bernuansa lampu-lampu hias tersebut, kini hadir di Kota Cilegon dengan konsep berbeda. Hiasan lampu-lampu lampion di Jungle Park ini mencoba memberikan konsep yang berbeda dari festival lainya.
Novri Andri, Koordinator Event memaparkan, kegiatan ini digelar awalnya hanya ingin coba-coba, namun ternyata antusias dan animo masyarakat Cilegon cukup tinggi dalam merespon digelarnya event ini.
Novri juga menjelaskan, untuk momen awal festival ini digelar, ada sejumlah bentuk hiasan lampion yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
“Kami melihat antusiasnya dahulu, kalau animo masyarakatnya bagus nanti kemungkinan akan diperpanjang hingga akhir tahun, untuk ikon sendiri kami menawarkan lampion berbentuk burung merak, kastil biru, dinosaurus dan naga,” katanya, Kamis (2/11/2017) malam.
Wahana Lampion ini, dikatakan Novri, selain bisa dinikmati berikut suasana lingkungannya, pengunjung juga bisa mengabadikan setiap momen dalam bentuk foto.
“Ada beberapa dekorasi lampu LED yang bertajuk karakter dari bunga sakura, dan karakter lampion yang menarik untuk dijadikan momen terpenting, terutama bagi pengunjung yang ingin mengambil momen berfoto,” jelasnya.
Sementara diketahui untuk tiket masuk untuk bisa menikmati keindahan aneka lampion tersebut, pengunjung hanya membayar sebesar Rp 20 ribu untuk weekday, dan Rp 25 ribu untuk weekend.
Selain sajian aneka hiasan lampu, di Jungle Park ini pengunjung juga bisa menikmati sajian live musik yang akan menyemarakkan suasana.
“Festival Lampion buka setiap hari dari jam 05.00 – 22.00 WIB, dan untuk weekend tutup sampai jam 23.00 WIB. Disini pengunjung dapat menikmati aneka ragam karakter lampu dan kehangatan suasananya”. (*/Asep)
