CILEGON – Aktivitas pertambangan Galian C Gunung Sumur Wuluh yang dilakukan PT Buana Centra Swakarsa (BCS) yang berlokasi Cikuasa Atas, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol diduga tidak mengantongi perizinan Galian C dan dikeluhkan warga sekitar karena bisa sebabkan longsor.
“Semua gunung dikerukin, kalau longsor gimana apalagi lokasinya dekat Pom Bensin. Kenapa kerusakan alam dibiarkan oleh pemerintah,” kata warga sekitar, Deni, kepada faktabanten.co.id, Selasa (10/9/2019).
Deni juga mengeluhkan dampak polusi debu yang terbang ke pemukiman warga. Selain itu, Ia juga mempertanyakan perizinan tambang tersebut.
Dari pantauan langsung di lokasi, Selasa (10/9/2019) sore, aktivitas tambang batu yang jaraknya hanya beberapa meter dari Pom Bensin sedang berjalan dengan adanya 3 alat berat ekscavator. Hasil tambang tampak dijual bebas, dimana para pembeli datang sendiri ke lokasi.
Saat dikonfirmasi, Pengawas Lapangan yang mengaku bernama Yudi, membantah kalau aktivitas tambangnya disebut Galian C. Ia beralasan karena luas area yang ditambang hanya untuk perataan lahan saja.
“Tambang ini milik perusahaan BCS kang, baru beberapa bulan saja kok. Bukan galian C ini cuma 2 hektar saja, jadi perataan lahan. Ada izin UKL-UPL-nya, di kantor Pom Bensin, coba temui manajernya saja ya,” kilahnya.
Padahal menurut informasi yang dihimpun, aktivitas tambang di Gunung Sumur Wuluh ini, kabarnya sudah berjalan selama bertahun-tahun.
Namun saat coba dikonfirmasi terkait dokumen perizinan tambang dan bahan bakar alat berat yang diduga tidak menggunakan BBM industri, di kantornya yang menjadi satu dengan SPBU, salah satu staf mengatakan Ujang selaku manajer tidak ada di kantor dan tidak bersedia dikonfirmasi.
“Pak Ujang lagi ke Jayanti mas, coba saya telepon dulu ya. Katanya beliau gak mau dikonfirmasi,” tandasnya.
Hingga sore ini, pihak dinas terkait belum bisa dikonfirmasi terkait ada tidaknya perizinan dari aktivitas tambang Galian C tersebut. (*/Ilung)
