FAKTA BANTEN – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, perbatasan antara Lampung dan Banten kembali “batuk-batuk” atau erupsi dan terus memuntahkan material vulkanik sejak beberapa bulan ke belakang hingga Minggu (5/8/2018) dinihari ini.
Hal ini diungkapkan oleh petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Deni Mardiono.
“Material pijar hasil erupsi jatuh melebihi radius satu kilometer dan diperburuk dengan kenyataan, beberapa wisatawan masih mendarat di Pulau Anak Krakatau,” kata Deni, dikutip dari viva.co.id
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga merekomendasikan perluasan zona merah dengan jarak aman radius satu kilometer, menjadi dua kilometer dari puncak. Meski demikian, untuk penerbangan dan pelayaran masih dalam batas aman.
Erupsinya GAK yang pada tahun ini tercatat sudah terjadi sejak 18 Juni lalu ini, hingga kini masih terjadi gempa tremor dan letusan yang bersifat strombolin.
Bila pada beberapa pekan sebelumnya suara dan getaran GAK terdeteksi hingga beberapa kawasan di Pandeglang. Namun sejak Jum’at hingga Sabtu malam, suara letusan dan getaran mencapai radius yang lebih jauh lagi, bahkan sampai dirasakan di Kota Cilegon.
Sehingga ramai di Media Sosial Facebook, tulisan status ekspresi dari beberapa warga ‘kota baja’ yang tinggal di kawasan pesisir. Seperti yang dituliskan oleh akun @M Nur Mahardika berikut;
“Ky suara geluduk pintu bergetar terus gak biasanya ada apa ya?” tulisnya.
Sehingga statusnya mendapat sahutan netizen lainnya yang menyebutkan akan akibat peristiwa letusan GAK.
Ungkapan dan seruan juga disampaikan oleh pemilik akun @Ali Misri;
“Perbanyak baca istighfar gunung krakatau sudah tidak bersahat bang,” pesannya.
Akun @Diana Is juga membenarkan suara GAK yang didengar oleh warga;
“Nggih pa kasi. niki bebeledugan saos. menawi mboten nape2 (Iya pak Kasi. Ini kaya petasan saja. Semoga tidak terjadi apa-apa),” tulisnya.
Bahkan sebagian warga di Anyer dan wilayah pesisir Cinangka, mengaku mulai khawatir dengan suara letusan GAK, terutama saat malam hari.
“Gak bisa tidur, jendela ,, pintu pada ubreg aja, goyang,, bergetar, cuma aku yg ngerasain atw yg lain jga sih ??#anakkrakatau,” tulis pemilik akun @Tya Tama Novaldi, Sabtu (4/8/2018) malam.
Dengan peningkatan intensitas letusan dan gempa di Gunung Anak Krakatau ini, tentunya kita berharap ini tidak sampai terjadi bencana dahsyat, seperti tragedi pada tahun 1883 silam. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2513964″]