GP Ansor: Perkelahian Anggota Dewan, Mencoreng Citra Kota Cilegon
CILEGON – Peristiwa perkelahian antara sesama anggota DPRD Cilegon yang mengemuka ke publik, Kamis (1/3/2018) siang tadi, antara Yusuf Amin dari Fraksi PDIP dan Hasbudin dari Fraksi PAN, telah menambah penilaian buruk dari berbagai kalangan masyarakat terhadap lembaga wakil rakyat tersebut.
Bahkan aktivis Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Cilegon menilai, bahwa perilaku kedua anggota dewan yang terlibat perkelahian ini telah mencoreng nama baik Kota Cilegon.
“Kami menilai bahwa perkelahian dua anggota DPRD Kota Cilegon sebagai insiden yang memalukan, dan mencoreng nama baik institusi DPRD sebagai lembaga terhormat. Bukan hanya itu saja, perilaku buruk dua anggota dewan itu sudah merusak citra Kota Cilegon sebagai Kota Santri,” kata Ketua GP Ansor Kota Cilegon, Sholeh Syafei, Kamis (1/3/2018) malam.
Untuk itu GP Ansor mendorong agar peristiwa tersebut segera ditindaklajuti dengan serius oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Cilegon, untuk kedua belah pihak yang berkelahi diberikan sanksi tegas.
“Anggota dewan yang merusak citra dan kehormatan lembaga, harus diberi sanksi tegas, sebab mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya bisa membawa aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Sholeh Syafei, juga meminta kepada Polres Cilegon yang telah menerima laporan dan aduan tuntutan hukum atas kasus ini, diharapkan bisa memproses kasus ini dengan objektif sesuai aturan dan transparan. Jangan ditutup-tutupi, sehingga masyarakat dapat menilai terhadap anggota dewan yang bekerja dengan baik, dan anggota dewan yang berkinerja buruk.
“Kejadian ini semoga mampu membuka mata masyarakat, bahwa hal ini adalah salah satu pelajaran politik bagi masyarakat Kota Cilegon. Sebab di tahun politik ini, apakah sudah benar pilihan kita terhadap wakil rakyat yg kita pilih kemarin?” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Fakta Banten, telah terjadi perkelahian antara anggota dewan, yakni inisial YA dari Fraksi PDIP dengan HSB, anggota dewan dari PAN di gedung DPRD Cilegon pada Kamis (1/3/2018) siang, sesaat sebelum berangkat kunjungan kerja ke Kementerian PUPR.
Namun ternyata sejumlah pihak mengkonfirmasi kronologis yang berbeda dari yang awal diberitakan. Bahwa peristiwa baku hantam dua anggota dewan tersebut benar adanya, tetapi lokasi perkelahian tersebut terjadi di sekitar Hotel Grand Mangku Putra, Kecamatan Cibeber, sekitar pukul 10.00 WIB.
Sementara hingga saat ini, kedua anggota dewan yang berselisih belum juga bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasinya terkait peristiwa tersebut. (*/Temon)