Hadiri Muscab VIII HIPMI, Ini Kata Ketua Kadin Cilegon 

BI Banten Belanja Nataru

 

CILEGON – Ketua Kamar Dagan dan Industri (KADIN) Kota Cilegon, Sahruji, mengatakan ada perputaran keuangan hasil produksi industri yang cukup besar dan tidak berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah di Cilegon.

Hal tersebut disampaikan usai menghadiri pembukaan Muscab VIII HIPMI Cilegon yang digelar di The Royal Krakatau Hotel, Rabu (18/12/2024).

Karena itu dia berharap, HIPMI harus bisa melihat, membaca dan berfikir bahwa Cilegon sebagai daerah tumpuan investasi dengan nilai yang cukup besar.

“Saya berharap, Muscab HIPMI ini berjalan lancar, aman, dengan tetap menjaga kebersamaan. Melahirkan ketua yang amanah, yang bisa menjaga marwah organisasi, dan bisa membangun sinergi dengan organisasi-organisasi lain terutama dengan KADIN, GAPENSI, GAPEKNAS,” ujarnya.

Dia merasa, Cilegon membutuhkan satu kekompakan antar organisasi-organisasi pengusaha untuk bagaimana bisa menyamakan persepsi demi kemajuan bersama yaitu kemajuan bersama.

Pijat Refleksi

Kendati begitu, dirinya belum melihat sesuatu yang solid dan kuat untuk bagaimana keberadaan investasi bisa memberikan manfaat terhadap lingkungan, tenaga kerja, juga kolaborasi dengan pengusaha lokal.

“Secara global, nilai perputaran keuangan industri dari hasil produksi tidak berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah. Ini yang perlu menjadi perhatian bersama, perlu menggali potensi dari sumber-sumber daya alam maupun sumber daya buatan yang ada, agar ke depan PAD semakin meningkat. Dan ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk bisa menghadirkan pembangunan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya,” terang Sahruji.

Perlu diketahui, untuk mencapai hal diatas, dibutuhkan suatu kebersamaan. Mengingat, setiap investor yang berinvestasi di satu daerah, memiliki kewajiban terkait pemenuhan komitmen yang harus dilakukan. Terutama saat kepengurusan izin dan dokumen AMDAL, itu tertuang dalam UU Cipta Kerja pasal 90.

“Pertama, setiap investor yang berinvestasi di suatu daerah, komitmennya adalah tenaga kerja lokal, itu menjadi suatu kewajiban untuk menyerap tenaga kerja lokal,” sambungnya.

Kemudian, lingkungan terdampak, harus lebih sejahtera dan lebih baik dari pada sebelum ada investor masuk. Termasuk, kolaborasi UMKM dan para pengusaha Kota Cilegon.

“Selama ini jujur belum terpenuhi pemenuhan komitmen ini. Maka dibutuhkan kebersamaan, baik organisasi profesi, ormas, organisasi pengusaha termasuk sinergi dengan pemangku kebijakan dengan tujuan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,” tutup Sahruji. (*/Wan)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien