Honorer Petugas Ngepam Lebaran Mengeluh, Dishub Cilegon Akui Tak Ada Tambahan Gaji

KPU Cilegon Coblos

CILEGON – Pemberitaan keluhan honorer atas minimnya support pimpinan dan pegawai PNS saat momen Ngepam (Pengamanan) arus mudik lebaran 2023 di Jalan Lingkar Selatan (JLS), mendapatkan bantahan dan reaksi sinis dari para pejabat di Dinas Perhubungan maupun Dinas Pol PP Kota Cilegon.

Bantahan disampaikan Kepala Bidang Penanganan Gangguan Trantibum dan Transmas Dispol PP, Faruk Oktavian, yang menyebut keluhan tersebut disampaikan oknum.

“Saya rasa ini hanya oknum saja yang berbicara ke media tanpa kroscek ke lapangan,” ujar Faruk.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu-lintas pada Dishub Cilegon, Pakalima Barutu, saat ditemui di kantornya, Rabu (26/4/2023).

Dalam klarifikasinya, Pakalima menegaskan bahwa unsur Pimpinan seperti Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan PNS lain dan sudah dilakukan pembagian sesuai dengan penempatan Pos Pengaman atau Pospam.

“Pada lebaran kali ini kan kita sudah gak sendiri-sendiri lagi, jadi dari Dishub, Satpol PP, kepolisian semua bekerjasama dan masuk dalam satu regu yang dipimpin oleh Komandan atau Perwira di tiap-tiap Pospam yang ada. Jadi anggota diperintah langsung oleh Kapospam yang rata-rata adalah Kapolsek setempat karena pengamanan lebaran kali ini leading sector-nya dari kepolisian. Kita pengawasan, koordinasinya dengan Kapospam dan Panwas yang ada,” kata Pakalima.

Karena itu, Pakalima menerangkan bahwa keluhan yang keluar dari anggota mungkin saja karena mereka tidak melihat adanya unsur pimpinan yang turun monitoring ke lapangan.

“Ini kan gabungan liding sektornya kepolisian, yang memerintahkan disitu adalah kepolisian, mungkin saja itu anak buah tidak memahami, padahal sudah kita beri tahu bahwa pada pengamanan kali ini tidak sama dengan sistem tahun lalu,” ucap Pakalima.

Dinas Perhubungan Kota Cilegon mengaku menerjunkan sebanyak 50 personel untuk mengamankan kondisi arus mudik arus balik lebaran 2023.

Pakalima menegaskan bahwa personel yang diterjunkan terdiri dari pegawai negeri sipil atau PNS dan honorer.

“Itu gak bener tuh (tentang honorer semua yang bekerja di lapangan), kita juga ada dari unsur PNS-nya, bahkan saya sendiri dan anggota sudah bergerak dan monitoring dari hari pertama puasa dan memantau perbaikan jalan guna memperlancar arus mudik di Jalan Lingkar Selatan hingga h-1 atau h-2 lebaran yang dimana Pelabuhan Ciwandan dinyatakan sudah tidak dioperasionalkan. Jadi ada kita yang turun, cuma gak keliatan aja mungkin,” tegas Pakalima.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat ini untuk tenaga honorer yang bertugas di lapangan pada momen Pengamanan Arus Mudik memang tidak diberikan honor tambahan, melainkan hanya dana operasional untuk makan dan minum saja.

“Mereka yang gak faham, kan sekarang udah gak ada lagi uang tambahan untuk honorer saat Ngepam, kan mereka sudah digaji. Kalau untuk makan dan minum atau operasional kita selalu kasih ya walaupun gak seberapa, tapi bahasanya bukan anggaran khusus untuk honorer,” jelasnya.

Meski begitu, Pakalima coba memaklumi adanya keluhan tersebut dan menganggap hal tersebut biasa saja.

“Itu tidak ada apa, ya mungkin kebetulan mereka gak liat PNS lain atau pimpinan yang lain. Tapi kalau untuk dukungan itu kita kasih. Ya namanya anggota pasti ada aja keluhannya, bisa jadi karena mereka kurang mengerti secara administrasi. Tapi saya sih pengennya siapa yok yang mengeluh, sini kita bicarakan baik-baik, kenapa sebenarnya sampai berbicara seperti itu,” tutupnya. (*/Hery)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien